Read more: http://myhafiezers.blogspot.com/2012/01/membuat-background-animasi-di-blog.html#ixzz28wwUpIzr Assalamualaikum wr.wb: Perpustakaan Sebagai Sarana Penelusur Informasi

Senin, 08 Oktober 2012

Perpustakaan Sebagai Sarana Penelusur Informasi

Di era globalisasi, dimana kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ) yang semakin canggih, peradaban manusia yang semakin moderen ditandai pula akan tingkat nilai keberadaan informasi yang sangat tinggi. Tak bisa dipungkiri bahwa dengan berbekal informasi yang lebih akan mengantarkan kita pada jenjang kesuksesan. Sebaliknya jika melakukan sesuatu tanpa dibarengi oleh informasi maka kita akan mati kutu. Begitu hebatkan sebuah informasi tersebut?? Jika kita melihat apa sebenarnya informasi dan ada apa dibalik informasi???. Sebaiknya kita pahami terlebih dahulu maksud dari kata informasi. Iformasi arti sempit adalah penerangan, keterangan, kabar, berita dan pesan. Sementara pengertian secara luas dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan, misalnya informatika dan sistem informasi. Dalam kajian ilmu perpustakaan data yang telah diolah akan menjadi informasi, dan informasi diolah akan menjadi ilmu pengetahuan. Ncholas (1996) menyatakan bahwa informasi mempunyai 5 fungsi yaitu, a. fungsi fact finding yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang untuk menjawab pertanyaan tertentu. b.fungsi current awareness yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang agar dapat mengikuti perkembangan mutakhir.c. fungsi riset yaitu seseorang membutuhkan informasi dalam bidang tertentu secara lengkap dan mendalam. d. fungsi briefing yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang mengenai topik tertentu secara ringkas dan sepintas. e. fungsi stimulus yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang untuk merangsang ide-ide baru. Dilihat dari sifat rasa keingin tahuan manusia yang cukup tinggi maka kebutuhan informasi (information needs) juga lebih meningkat. Jelaslah terdapat asumsi dasar bahwa seseorang berprilaku karena terdorong oleh kebutuhan, asumsi ini menjadi pondasi dari apa yang kita kenal dengan user-oriented paradigma sebab fokusnya memang pada apa yang dipikirkan, dilakukan dan dirasakan oleh seseorang ketika ia mencari, menemukan dan menggunakan informasi tersebut. Hal inilah yang mendorong seseorang rela mengorbankan segala yang dimilikinya demi mendapatkan informasi yang diinginkan. Saat ini keberadaan akan informasi telah mudah untuk ditemukan bagi kalangan pengguna informasi, karena dengan beranekaragamnya jenis informasi telah tersedia dalam satu tempat. Perpustakaan adalah salah satu tempat yang memiliki peran sebagai tempat sarana penelusur informasi dengan penyediaan berbagai jenis dan bentuk informasi yang siap untuk dimanfaatkan oleh pengguna atau pencari informasi. Jika kita melihat arti dari perpustakan sesungguhnya adalah tempat penyediaan berbagai informasi yang kemudian diperuntukkan kapada pengguna(user) dalam menelusur informasi yang diinginkan sementara itu dengan sudut padang yang berbeda arti dari perpustakaan menurut Sutarno perpustakaan adalah suatu ruangan bagian dari gedung / bangunan atau gedung tersendiri yang berisikan buku-buku koleksi yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca. Mengingat dengan ketersediaan berbagai macam jenis informasi pada perpustakaan maka dapatlah dikatakan bahwa perpustakaan adalah sebagai sarana penelusur berbagai macam informasi. Perpustakaan memberi kontribusi penting bagi terbukanya informasi tentang ilmu pengetahuan selain itu perpustakaan juga merupakan jantung bagi kehidupan aktifitas akademik, karena dengan adanya perpustakaan dapat diperoleh data atau informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan. Untuk memperbaiki kondisi tersebut, perpustakaan harus menjadi sarana aktif/interaktif dan menjadi tempat dihasilkannya berbagai hal baru. Namun dalam ketersediaan berbagai informasi tersebut tidak terlepas dari peran penting pustakawan dalam mengiplementasikannya. Perlu diketahui bahwa Dalam suatu penyelenggaraan perpustakaan mencangkup dua hal substansif, yaitu pertama; yang bersifat teknis dan praktis menghimpun, mengolah dan memelihara dan melestarikan semua informasi untuk disajikan dan diberdayakan dengan memberikan layanan kepada pengguna (user) dengan sebaik-baiknya. Adanya pelayanan perpustakaan yang berorientasi pada pelayanan prima, dimana pelayanan tersebut harus berorientasi pada kepentingan pengguna jasa perpustakaan baik yang bersifat intern maupun yang bersifat ekstern. Disamping itu perlu memperhatikan kualitas layanan yang terdiri dari : reliabilytas, responsiveness, assurance, empaty dan tangibles. Disinilah sangat bergantung pada peran kemampuan seorang pustakawan untuk tetap jeli khususnya dalam pengolahan informasi berupa koleksi bahan – bahan pustaka secara baik dan sistematis yang kemudian akan di sajikan dan siap untuk dimanfaatkan bagi pengguna (user). Menurut Mastini Hardjoprakoso kegiatan didalam sistem pengolahan bahan pustaka ( buku ) memiliki tahap-tahap antara lain pemeriksaan, inventarisasi, klasifikasi, nomor panggil, katalogisasi, perlengkapan, penyusunan. Hal ini secara umum bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi pengguna dalam menelusur informasi secara mudah, cepat dan tepat , dan secara khusus akan memberikan kemudahan tersendiri bagi pustakawan dalam mengolah bahan pustaka dengan berbagai macam bentuk serta isi informasinya, mempermudah dalam membuat laporan tahunan dan sebagainya . Kedua yang non teknis yakni dengan menentukan aturan kebijakan administratsi dan manajerial agar pelaksanaan semua aktivitas tersebut berjalan sebagaimana yang diharapkan. Manajemen adalah keterampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan. yang telah ditentukan dengan cara menggerakkan orang-orang lain dalam organisasi sedangkan. manusia merupakan unsur terpenting dalam proses administrasi karena bertindak sebagai tenaga penggerak. Jika kita hubungkan dalam bidang perpustakaan maka lebih condong pada kemampuan jiwa kepemimpinan dalam mengimplementasinya pada sebuah perpustakaan yang didudukinya. Seorang pemimpin harus mampu menciptakan action control dan people control. Action control merupakan strategi pengendalian yang menekankan aspek aktivitas agar karyawan hanya melakukan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.,action control ini sebaiknya dilakukan bersifat preventif baik bagi pengelolah maupun pengguna agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sedangkan people control ( pengendalian orang) adalah suatu strategi pengendalian yang menfokuskan pada tipe –tipe orang yang terpilih yang dapat dipercaya untuk melakukan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. maksudnya dalam sebuah organisasi khususnya pada sebuah perpustakaan telah terdapat pembagian kerja dengan tanggung jawab masing-masing, hendaknya orang yang ditunjuk untuk memegang tiap bidang tersebut sebaiknya adalah orang-orang yang sudah betul betul paham dan mengerti terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada bidang tersebut contohnya bendahara dipegang oleh orang yang betul-betul tahu seluk beluk pengolahan keuangan, seketaris dijabat minimal orang-orang yang sudah paham dengan pengoprasian komputer dan tahu tentang surat-menyurat. Begitu juga dengan pengolahan ataupun pengadaan koleksi bahan pustaka dituntut untuk lebih paham, teliti dalam menyeleksi bahan koleksi yang berisikan banyak informasi dan lebih mengerti tata cara pengolahan yang baik dan sistematis pada bahan pustaka. Suatu organisasi khususnya dalam sebuah perpustakaan akan efektif dan efisien apabila sanggup melaksanakan people control sebagai suatu budaya yang dipahami dan dilaksanakan oleh semua pengelola/pengurus. Jika kedua unsur tersebut telah terlaksana maka pengimplementasian sebuah perpustakaan tersebut akan lebih mudah baik bagi pustakawan sebagai pengelolah bahan koleksi pustaka secara baik dan sistematis, dan akan memudahkan bagi pengguna dalam menelusur informasi secara efesien, cepat dan tepat selain itu akan memberikan kepuasan tersendiri bagi pengguna karena perpustakaan dapat menjawab atas kebutuhannya. Dengan itu terujudlah perpustakaan sebagai tempat penelusur informasi yang baik bagi pemburu informasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar