Sadarilah hai kau.
kau bukan kasihnya,
meski kau adalah pendampingnya
menemani di saat ia sendiri.
menertawakan disaat ia cemberut
sandaran di saat ia terpuruk
menguatkan disaat ia lemah
menerangkan disaat ia galau
penghibur disaat hatinya kacau.
pendengar disaat ia menumpahkan keluh kesanya,
itulah kau, sahabat yang akan terus menjadi sahabat bukan kasihnya bukan pula pemilik hatinya
karena kau ditakdirkan menjadi sahabat untuknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar