Dahulu
mungkin tanpa ibu aku tak mengenal apa itu A, B, C, hingga terbentuk
satu tulisan” INI IBU BUDI”. Mungkin juga aku tak mengenal apa
itu angka 1, 2, 3, hingga terbentuk 1+1=2 . itulah ibu emy, ibu yg
cantik telah mengenalkan aku angka2 dan huruf kemudian dirangkai menjadi
satu pengetahuan luas, luas sekali buk. Aku ingat saat bertemu mata
pelajaran matematika, maka kau suruh kami untuk mengeluarkan kakulator
ajaib. Itulah satu ikatan lidi yg dipotong dengan ukuran yg sama.
Dengan lidi ini maka kami bisa menjawab pertanyaan yg diberi oleh ibu
emy. Saat bertemu pelajaran bahasa indonesia maka kau mengeluarkan suara
melengking nan merdu BE ABA PEAPA+K =BAPAK mengajarkan kami
membaca. Begitu juga hal yg sangat berkesan adalah tiap kali kami
bertemu muatan lokal menggambar, maka ibu mengajak kami kejembatan
kemudian dari atas jembatan itu pula tampak sesawahan begitu hijau dan
luas. Dengan semangat kamipun melukis sawahan, meski gambar gunung yg
luncup seperti huruf M tak pernah ketinggalan. Aku ingat saat saling
menertawakan ketika menunjukkan gambar masing-masing bersama teman ku,
lusi, haidir, abbas, basir dll..
Ibu emy tak pernah peduli dengan
kaki kami mekar tak beralas. Legam oleh warnah tanah yg mengering. Ibu
emy tak peduli dengan pakaian kami yg menguning dimakan usia. Rambut yg
merah beternak kutu bahkan buku yg kusut, mungkin sebagai tempat buku
tak mampu menghalangi guyuran hujan. Karena ibu emy menyadari kami anak
kampung dengan keadaan ekonomi pas-pasan sudah dimaklumi semua itu.
justru yg teramat ibu emy perhatikn dan peduli adalah semangat kami
untuk belajar, sebaliknya kami tak peduli jikalau fasilitas disekolah
serba pas-pasan bahkan dua kelas digabung menjadi 1 kelas, mengingat
minimnya ruangan. Semangat kamipun tak terusik bila ibu emy harus
mengajar secara bergantian dengan kelas sebelah akibat kurangnya tenaga
pengajar, itulah kenyataan. Suatu kali aku ingat, tiap pelajaran telah
usai dan sebagai penutup ibu emy mengatakan kepada kami “ anak2 ku
jangan pernah kalian terusik oleh satu apapun yg bisa menurunkan
semangat belajar mu, belajar dan terus belajar maka cita-cita mu akan
menjemput mu esok kelak “ dan serentak kami menjawab “ Iya
buuukk....” aminn.
Meski ibu emy begitu paham diusia kami sulit
untuk dimengerti kata-kata itu, namun kami yakin kata-kata itu adalah
senjata motivasi kami maupun ibu emy sendiri atas pengabdiannya
dikampung ini. Terimakasih bukk...
Sekarang usia ku sudah
memasuki 23 tahun, artinya sudah lebih kurang 16 tahun jarak dulu dan
sekarang. Begitupun masa dimana terakhir kali aku meninggalkan kampung
kemudian sekarang untuk pertama kalinya aku kembali di tanah kampung
kecil ku. Kau tau teman saat memasuki kampung ini perasaan ku sangat
terkejut, serasa hutan tak ada tanda-tanda kehidupan. Bahkan rumah-rumah
yg dahulu begitu ramai kini kosong tak bertuan,. Kau tau teman
betapa mirisnya saat pandangan ku terhenti di satu pojok, yaitu posisi
yg sangat kukenal, dulu tempat anak anak kampung mengenal huruf,kini
rata diselimuti rumput. Aku tak kuasa saat melihat memory kecilku lenyap
ditelan waktu, hanya terdengar kicauan burung. Mungkin ingin mengatakan
selamat datang amel besar. Kembali lagi kuputar penglihatan dan kini
tertuju pada jembatan . yang dulu kami juluki jembatan pemberi
inspirasi , kini jembatan itupun telah lenyap meninggalkan satu puing
kayu yang berdiri masih tampak kokoh. Hatiku berkata dimana kalian wahai
teman kecil ku, lusi haidir, maria, abas, basri. Teman berantem ku
juliana yang banyak kutu.
Mel sudah datang teman. Dan ibu guru ku,
ini anakmu telah kembali. Anak yang dahulu legam, hitam, kotor tapi
selalu semangat seperti yang kau katakan dulu. Aku kembali karna aku mau
menemui mu dan memelukmu sembari berkata terimakasih atas segala
pengorbananmu, aku telah sekolah setinggi melebihi tingginya postur
badan ku. Dan kini aku telah bekerja satu perguruan tinggi di luar dari
bayangan saat aku masi kecil buk. Ibu aku sudah membuktikan atas apa-apa
yang kau nasehati kami semasa kecil. Ibu dimanapun saat ini kau berada
aku ingin katakan aakkuuuuuuuuuuuuuuuuu tak akan melupakan mu ibuuu.
Terimakasih buk.. ibu guru yang terlupakan tapi bagi ku kau guru
pahlawan ku dan saksi hidup ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar