Read more: http://myhafiezers.blogspot.com/2012/01/membuat-background-animasi-di-blog.html#ixzz28wwUpIzr Assalamualaikum wr.wb: MENCIPTAKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI JANTUNG PERGURUAN TINGGI “

Rabu, 14 Maret 2012

MENCIPTAKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI JANTUNG PERGURUAN TINGGI “

MENCIPTAKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI JANTUNG PERGURUAN TINGGI “
PERPUSTAKAAN.
Pada umumnya banyak para ahli mengartikan istilah perpustakaan dengan sudut pandang yang berbeda-beda seperti halnya terdapat pernyataan yang memberikan pengertian dari segi gedung dan terdapat pula menekankan dalam pengertian dari segi koleksi bahan pustaka yang dimilikinya
Menurut Soejono Trimo (1992:3) perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu lembaga dimana dikumpulkan, diolah / dikembangkan, diciptakan dan disebarkan gagasan – gagasan manusia dalam bentuk buku-buku atau bahan lainnya           (seperti slides, film strip, film, models, pita suara dsb) yang diperuntukkan tidak hanya bagi individu-individu dalam lingkungan universitas / institut yang bersangkutan saja, akan tetapi juga bagi orang-orang diluar bidang lembaga penaung itu diberikan kesempatan untuk mempergunakan. Menurut  Noerhayati ( 1987 : 1) perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari suatu lembaga induknya, yang bersama-sama dengan unit lainnya tetapi dalam peranan yang berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi yang bersangkutan dalam pelaksanaan Tri Dharmanya.
Perpustakaan perguruan tinggi adalah jatung dari perguruan tinggitersebut “Library is the heart of educational.   Idealnya perpustakaan perguruan tinggi adalah  salah satu pengendali kegiatan belajar mengajar dalam sebuah perguruan tinggi. Segala informasi terpusat pada perpustakaan tersebut yang dapat menggerakkan dan mengaliri segala proses kegiatan belajar mengajar.
Ada beberapa aspek menjadikan perpustakaan benar-benar menjadi jantung dalam sebuah perguruan tinggi diantaranya .

A.BAHAN PUSTAKA
Menurut Ibrahim Bafadal (2008 : 27) bahan-bahan pustaka ada bermacam-macam, hal ini tergantung dari mana kita meninjaunya.
1.         Jenis bahan pustaka ditinjau dari bentuknya yaitu:
a.        Bahan pustaka berupa buku
Seperti buku tentang psikolog, buku bahasa indonesia, buku-buku tentang ilmu pengetahuan sosial, buku-buku tentang agama, buku-buku tentang ilmu pengetahuan alam.
b.       Bahan pustaka bukan buku
   Bahan pustaka bukan buku seperti surat kabar, majalah, peta, globe, piringan hitam, dll. Bahan pustaka jenis ini dapat dibagi lagi menjadi dua jenis antara lain:
Ø  Bahan tertulis antara lain: surat kabar, majalah, brosur, laporan klipping
Ø  Bahan-bahan berupa alat-alat pengajaran antara lain: tipe, film proyektor, recorder, radio, dll.
2.       Ditinjau dari isinya, bahan pustaka dapat dibagi kedalam 2 kelompok yaitu:
1)             Bahan pustaka yang isinya fiksi, seperti: buku cerita anak-anak, cerpen, novel dll.
2)           Bahan pustaka yang isinya non fiksi seperti: buku referensi, kamus,  ensiklopedi, majalah, surat kabar.
Menurut Soejono Trimo ( 1986:6)  bahan pustaka terdiri dari buku, penerbit yang diterbitkan secara berseri dan skripsi, brosur, katalog-katalog dari penerbit, lembaga pendidikan, contoh-contoh tes atau standard test, bahan-bahan audio visual seperti film, film strip, slides, gambar atau flat-pictures, pita suara, piringan hitam, bola dunia, peta, poster, models dll.
Sekarang, bahan pustaka yang paling umum ada di perpustakaan-perpustakaan Indonesia adalah buku. Buku yang ada di perpustakaan bukanlah sekedar dengan jumlah yang banyak, yang paling utama adalah kualitas dari buku tersebut.


B. INTERNET
 Secara harfiah, Internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communic. Hal ini tentunya sangat membantu bagi mahasiswa atau dosen dalam kegiatan belajar mengajar dikampus. Mereka dapat mengakses informasi yang tak terbatas sesui yang mereka inginkan.
C. GEDUNG/RUNGAN
Rungan Perpustakaan hendaknya luas untuk menyimpan bahan pustaka, maupun untuk bekerja para pustakawan itu sendiri.
D. SDM
Pustakawan adalah seseorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu perpustakaan, dokumentasi, informasi yang dimilikinya melalui pendidikan
Perpustakaan sebagai inti dari setiap program pendidikan, pengajaran, penelitian (The Heart of The Educational Programs) sangat membutuhkan tangan-tangan yang profesional agar perpustakaan dapat difungsikan secara optimal. Perpustakaan mempunyai fungsi utama memberikan dan melaksanakan kegiatan perpustakaan dalam usaha pemberian layanan kepada masyarakat. Layanan kepada masyarakat itu dapat berupa :
  1. pelayanan penunjukan (reference service);
  2. pelayanan pemberian informasi (information service);
  3. pelayanan pemberian bantuan/bimbingan pada pembaca (reader advisory work).
Fungsi-fungsi di atas mungkin tidak kita temukan (kalaupun ada, kurang memuaskan) bila perpustakaan ditangani oleh manusia-manusia dengan kemampuan yang "apa adanya".
Pendidikan perpustakaan, dalam hal ini sebagai tumpuan harapan dalam perbaikan citra perpustakaan yang mahasiswanya notabene sebagai embrio pustakawan Indonesia. Pendidikan perpustakaan hanya diselenggarakan oleh beberapa institusi saja, salah satunya D-III Ilmu Perpustakaan FISIPOL di UGM ini. Diploma Tiga Ilmu Perpustakaan FISIPOL UGM dalam usianya yang masih balita ini memang masih terlihat banyak kekurangan, salah satu dosen berpendapat bahwa sudah saatnya desain mata kuliah yang ada diulas dan dibahas kembali. Perkembangan teknologi informasi dunia yang laju pesatnya seharusnya kita imbangi dengan persiapan yang berarti, sehingga tidak tertinggal dengan negara lain.
C. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Tentunya berfungsi atau tidaknya suatu perpustakaan perguruan tinggi tidak terlepas dari pimpinan yang bijak dalam mengambil keputusan dalam suatu yindakan serta bertanggungjawab terhadap tugas-tugasnya.
Jika semua itu telah dilakukan dengan baik maka, peran perpustakaan sebagai jantung dalam kegiatan belajar mengajar akan terujud dengan mudah pada sebuah perguruan tinggi. Pastinya….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar