MENCIPTAKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI JANTUNG PERGURUAN
TINGGI “
PERPUSTAKAAN.
Pada umumnya banyak para ahli
mengartikan istilah perpustakaan dengan sudut pandang yang berbeda-beda seperti
halnya terdapat pernyataan yang memberikan pengertian dari segi gedung dan
terdapat pula menekankan dalam pengertian dari segi koleksi bahan pustaka yang
dimilikinya
Menurut Soejono Trimo (1992:3)
perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu lembaga dimana dikumpulkan, diolah /
dikembangkan, diciptakan dan disebarkan gagasan – gagasan manusia dalam bentuk
buku-buku atau bahan lainnya
(seperti slides, film strip, film, models, pita suara dsb) yang
diperuntukkan tidak hanya bagi individu-individu dalam lingkungan universitas /
institut yang bersangkutan saja, akan tetapi juga bagi orang-orang diluar
bidang lembaga penaung itu diberikan kesempatan untuk mempergunakan.
Menurut Noerhayati ( 1987 : 1)
perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian integral
dari suatu lembaga induknya, yang bersama-sama dengan unit lainnya tetapi dalam
peranan yang berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi yang bersangkutan
dalam pelaksanaan Tri Dharmanya.
Perpustakaan
perguruan tinggi adalah jatung dari perguruan tinggitersebut “Library is the heart of educational. Idealnya perpustakaan perguruan tinggi
adalah salah satu pengendali kegiatan
belajar mengajar dalam sebuah perguruan tinggi. Segala informasi terpusat pada
perpustakaan tersebut yang dapat menggerakkan dan mengaliri segala proses
kegiatan belajar mengajar.
Ada beberapa
aspek menjadikan perpustakaan benar-benar menjadi jantung dalam sebuah
perguruan tinggi diantaranya .
A.BAHAN PUSTAKA
Menurut
Ibrahim Bafadal (2008 : 27) bahan-bahan pustaka ada bermacam-macam, hal ini
tergantung dari mana kita meninjaunya.
1.
Jenis
bahan pustaka ditinjau dari bentuknya yaitu:
a.
Bahan pustaka berupa buku
Seperti
buku tentang psikolog, buku bahasa indonesia, buku-buku tentang ilmu
pengetahuan sosial, buku-buku tentang agama, buku-buku tentang ilmu pengetahuan
alam.
b.
Bahan
pustaka bukan buku
Bahan pustaka
bukan buku seperti surat kabar, majalah, peta, globe, piringan hitam, dll.
Bahan pustaka jenis ini dapat dibagi lagi menjadi dua jenis antara lain:
Ø
Bahan
tertulis antara lain: surat kabar, majalah, brosur, laporan klipping
Ø
Bahan-bahan
berupa alat-alat pengajaran antara lain: tipe, film proyektor, recorder, radio,
dll.
2.
Ditinjau
dari isinya, bahan pustaka dapat dibagi kedalam 2 kelompok yaitu:
1)
Bahan pustaka yang isinya fiksi, seperti:
buku cerita anak-anak, cerpen, novel dll.
2)
Bahan pustaka yang isinya non fiksi seperti:
buku referensi, kamus, ensiklopedi,
majalah, surat kabar.
Menurut Soejono Trimo ( 1986:6) bahan pustaka terdiri dari buku, penerbit
yang diterbitkan secara berseri dan skripsi, brosur, katalog-katalog dari
penerbit, lembaga pendidikan, contoh-contoh tes atau standard test, bahan-bahan
audio visual seperti film, film strip, slides, gambar atau flat-pictures, pita
suara, piringan hitam, bola dunia, peta, poster, models dll.
Sekarang, bahan pustaka yang paling umum ada di
perpustakaan-perpustakaan Indonesia adalah buku. Buku yang ada di perpustakaan
bukanlah sekedar dengan jumlah yang banyak, yang paling utama adalah kualitas
dari buku tersebut.
B. INTERNET
Secara harfiah, Internet
(kependekan dari interconnected-networking) ialah sistem global dari
seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet
Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.
Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung
secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol
pertukaran paket (packet switching communic. Hal ini tentunya sangat membantu bagi mahasiswa atau dosen dalam
kegiatan belajar mengajar dikampus. Mereka dapat mengakses informasi yang tak
terbatas sesui yang mereka inginkan.
C. GEDUNG/RUNGAN
Rungan Perpustakaan hendaknya luas untuk menyimpan
bahan pustaka, maupun untuk bekerja para pustakawan itu sendiri.
D.
SDM
Pustakawan
adalah seseorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan
memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya
berdasarkan ilmu perpustakaan, dokumentasi, informasi yang dimilikinya melalui
pendidikan
Perpustakaan sebagai
inti dari setiap program pendidikan, pengajaran, penelitian (The Heart of
The Educational Programs) sangat membutuhkan tangan-tangan yang
profesional agar perpustakaan dapat difungsikan secara optimal. Perpustakaan
mempunyai fungsi utama memberikan dan melaksanakan kegiatan perpustakaan dalam
usaha pemberian layanan kepada masyarakat. Layanan kepada masyarakat itu dapat
berupa :
- pelayanan
penunjukan (reference service);
- pelayanan
pemberian informasi (information service);
- pelayanan
pemberian bantuan/bimbingan pada pembaca (reader advisory work).
Fungsi-fungsi di atas
mungkin tidak kita temukan (kalaupun ada, kurang memuaskan) bila perpustakaan
ditangani oleh manusia-manusia dengan kemampuan yang "apa adanya".
Pendidikan
perpustakaan, dalam hal ini sebagai tumpuan harapan dalam perbaikan citra
perpustakaan yang mahasiswanya notabene sebagai embrio pustakawan Indonesia.
Pendidikan perpustakaan hanya diselenggarakan oleh beberapa institusi saja,
salah satunya D-III Ilmu Perpustakaan FISIPOL di UGM ini. Diploma Tiga Ilmu
Perpustakaan FISIPOL UGM dalam usianya yang masih balita ini memang masih
terlihat banyak kekurangan, salah satu dosen berpendapat bahwa sudah saatnya
desain mata kuliah yang ada diulas dan dibahas kembali. Perkembangan teknologi
informasi dunia yang laju pesatnya seharusnya kita imbangi dengan persiapan
yang berarti, sehingga tidak tertinggal dengan negara lain.
C.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Tentunya berfungsi atau tidaknya suatu perpustakaan
perguruan tinggi tidak terlepas dari pimpinan yang bijak dalam mengambil
keputusan dalam suatu yindakan serta bertanggungjawab terhadap tugas-tugasnya.
Jika semua itu telah dilakukan dengan baik maka,
peran perpustakaan sebagai jantung dalam kegiatan belajar mengajar akan terujud
dengan mudah pada sebuah perguruan tinggi. Pastinya….