Read more: http://myhafiezers.blogspot.com/2012/01/membuat-background-animasi-di-blog.html#ixzz28wwUpIzr Assalamualaikum wr.wb: 03/16/12

Jumat, 16 Maret 2012

Puisi " AKU TAK TAU"

Aku sedih dengan ukiran yang indah memuja akan dunia
Luka-luka yang memahat menusuk tapi tidak ada yang tahu bahwa aku kecewa dalam cerita
Sampai untuk berpikir tentang cinta dengan hati bukan mata rasakan cinta
untuk kehilangan akal sehat untuk membuat aku tenggelam dalam kesedihan dan kesunyian
seolah-olah aku mimpi tapi rusak dengan semua janji palsu membuat sayap ini patah dan mati aku menangis meratapi takdir dengan kesedihan cinta karena luka-luka yang memahat dan duka yang mendalam .

meski hari2   bisa kututupin dengan seyum, namun itu hanya tahan dihadapannya tak kurang 8 jam, selebihnya renungan2 yang kerap menjatuhkan air mata. sungguh tak kusangka akan berakhir seperti ini. Ya Allah Kuatkan aku, aku tak ingin menghadiakan air mata ini untuknya. karena air mata ini hanyalah untuk Mu.
tak tahu

AKu AdaLah Saksi hidupmu

aku adalah saksi hidup mu.

aku tw kw tlah terpisah lebih dari separuh hidup mu, 
terpisah dari lingkaran klrga mu. mungkin itu bukan mau mu..atau kehendak klrga mu.
lingkaran itu tak mengenal dirimu? karakter dan sifat mu. mereka hanya tw kau adalah saudara yang harus diposisikan lebih atas, berpengertian, dan tidak membangkang.
 aku tw itu.
kw tumbuh dengan sendirimu,
kw meraba tiap terbentur oleh masalah.
kw mampu menyelesaikan rintangan hidup mu meski tak jarang hrus menangis.
aku adlah saksi mu.
kw tertawa bersama teman-teman mu begitu ramai.
namun dibalik dinding kw menangis tak ada yang tw.
aku tw otak mu begitu pengat membagi kehidupan bahkan dirimu sndiri tak kw peduli.
dan mereka tak ada yang tw.
bagaimana mereka tw? sementara kw selalu menutupi dengan senyum dan tawa kepura-puraan mu.
Sungguh adegan yang tidak lucu.
Keberadaan ku pd mu
aku selalu disamping mu. kw tw aku tak bisa membantu mu, namun jika mulutku bisa berkata, jangan pernah cemas karena aku selalu siap menampung pelukan senangmu dan pelukan sedih mu, aku selalu siap kw pukuli jikalaw hati mu kesal
dan aku juga selalu ada menampung air matamu jikalw kau terunduk pilu.

teman..inilah isi hatiku untuk mu..by boNeka BuCuuk mu..
su BuCCuuKK..

SOSOk Yg KuNantiKaN

sejenak..melihat potongan gambar, sosok tua belia dimakan usia, sosok yg teramat ku nantikan akan sebuah pertemuan..menantikan sapanya dngn sebutan cucung ku begitupun sebaliknya kakek ku..mungkin saat ini sebutan kakek & nenek hanya seke...dar sebutan tiap buku2 pelajaran semasa sSD.. namun jujur hingga saat ini aku belum pernah mengenal arti sesungguhnya dari sebutan itu.. siapa itu nenek??? dan siapa itu kakek.. oh Tuhan..belum sempat aku mengenal mereka, namun Kau tlah mengambil satu persatu dari orang yg kurindukan dan sekarang tinggal 1 itulah kakek ku. satu hal permohonan ku Ya Allohh.. untuk satu ini..izinkan hamba mu mengenal kakek ini..biarkan hambba bertemu dulu..satukan hamba dengan sebuah rangkulan sebagaimana seperti orang lain layaknya..cucung dan kakek..semoga Kau mendengar permohonan ku ini aminn...

UNTuk F'ngaji Sudi "kepergian Mamak ku TerCiNta"

HINGGA detik  ini aku masih belum percaya mamak telah meninggal.  Keluargaku memang belum pernah kehilangan. Kini aku begitu merindukan mamak. Menyesal belum sempat membuat mamak bahagia.

Kehilangan itu membuatku begitu hampa. Segalanya seolah menjadi tak berjiwa. Aku seakan tak mendengar bunyi apa pun.  aku seolah kehilangan pijakan. Kedua kakiku rasanya melayang. Aku seolah meluncur ke dalam lubang yang tak bisa kuhentikan.

Semua kenangan masa kecilku kuingat kembali. Waktu muda dan saat aku masih kecil, mamak begitu cantik. Lembut, meski keras dalam sikap. Aku bangga punya mamak seperti fangaji. Waktu yang susah kala itu dengan ekonomi pas-pasan  aku membantu membuat adonan membentuk bulatan kecil, putih,(ragi) hampir tiap hari kemudian menjualnya  di Pasar Enam Belas.Semua tugas itu hanya aku yang melakukannya. Entah mengapa mamak tidak pernah yang lain Tapi justru itu yang membuat aku dekat dengan emak. Begitu juga bila baju sekolah ku robek dan buruk, dengan lekasnya kau mencari ganti meski didapat dari bekas orang lain dengan alasan tak mau melihat aku sedih hanya karna berbeda dengan teman yang lain. Kau selalu hadir kala aku butuh itupun kau lakukan  karena kau tak ingin melihatku menangis karena keterpurukkan ku. Kau telah menanamkan aku ketegaran iman, ketegaran menghadapi kehidupan dan kasih sayang yang tak pernah kudapati sebelumnya. pengorbanan yg Engkau berikan
tak satu'pun langkah'mu yg tak berarti di hidupku
aku tak merasakan perbedaan meski aku bukan keluar dari rahim mu namun
semua yg terbaik telah ku berikan pada'mu lebih dari anakmu sndiri. dan
itu semua tak akan bisa menggantikan semua

secoret kata ini, kutuliskan
betapa besar pengorbanan'mu untuk aku
kini aku bisa memahami,
betapa berartinya diri'mu di dunia'ku

tak mampu aku membalas semua pengorbanan'mu
hanya menghormati dan memberi yg terbaik untuk'mu
meski tak besar,aku terus berusaha untuk bisa membuat diri'mu tersenyum. terimakasih, pengorbanan'mu akan terus aku ingat.
. Memang kuakui aku tumbuh dengan pikiranku sendiri dan sibuk dengan diriku sendiri. aku seolah tidak peduli. Padahal dalam hati aku selalu sayang mamak. Selalu mengahrapkan kedatangn mamak di bangka... Kini mamak sudah tiada. Sudah benar-benar hilang dari keluarganya. untuk mamak yang telah di surga….. hampir segenap hidup ku hingga kini tunjukkan pada ku dengan penuh kasih sayangmu,kau jaga  didik aku dengan  penuh kesabaran… Kini aku sendri tanpamu lagi,karna kau telah pergi jauh kesurga….yang ku rasakan saat ini hanya rindu dan menyesal atas kesalahan ku yang dulu pernah aku lakukan dan belum sempat untuk ucapkan kata maaf …padamu. mak….,mungkin kini aku sendiri namun hati ini tak sendri karena wajahnu akan selalu hidup di hatiku,mak…akan ku ingat selalu nasehatmu yang pernah kau berikan pada ku,aku akan berjaji bahwa aku akan sanggup menjadi orang yang berguna dan membaggakan mu,meski kau tak di sini tapi aku yakin bahwa kau dapat melihatku di sana…. Terim…a kasih mak atas semuanya… Selamat Hari Ibu…dan selamat jalan fangaji. (22/12/2011).


Tak BeRsama Lagi

dulu masi kerap bermain kata
" TaK muNngkin"
" TaK aKaN terjadi"
"Hanya caNdaan saja"

kini kata-kata itu berbalik arti.
tak mungkin menjdi mungkin.
tak akan terjadi menjadi nyata
dan candaan menjadi luka.

... TerbaYangkan bukN??

dahulu disamping selalu ada kini di depan jauh meninggalkan.
dahulu sapa selalu menanti kini cemooh telah menghampiri.
dahulu kata-katanya bak mutiara yang menyemangatkan,
kini kata-katanya berubah sindiran yang menyakitkan.
Tiap waktu kabarNya tak berhenti, kini sang waktu pula tlah melenyapkan semua.

eNtaH apa yang terjadi ???

dahulu begitu semangatnya hingga tak peduli sikon tubuh dan pikiran demi senyumannya menjemput kesuksesan.
kerap membuat hal-hal konyoL agar dia tertawa dan melupakan sejenak beban Otak beratnya.
Berusaha selalu hadir tiap butuh agar dia tak terpikir bahwa dia tak sendiri disini.

kiNi tLah tiada.

mungkiN disana dia tLah tersenyum, TeRtawa, dan tak sNdiri.
dan disini ada orang yang siap menguatkan diri, mengapus air yang tak peNting.
mengadu pd sang KhoLik "
"Ya Alloh engkaulah yang maHa pemberi dia bukan yang terbaik untuk hamba mu . dibalik pristiwa ini ada hal-hal yg tlah engkau rencanakan.
"Ya Alloh 1 hal yang sangat kuharapkan.bahagiakan dia dengan keluarga barunya tanpa harus melukai kembali siapapun itu. amiNNN...

KISAH NYATA " Dalam Tidur MaLam ku"

Membaca cerita di google hari ini ‘” mengenai perempuan bangkit dari mati “ mengingatkan saya satu peristiwa kejadiannya belum lama ini. Kira-kira  3 bulan yg lalu.. sebelumnya maaf jikalau cerita sy ini ada yg tidak berkenan pada pembaca .
Mimpi menjadi renungan dan pelajaran
Saat hari raya idul fitri, saya pulang kampung tepatnya di desa pulau rimau..saya bertandang ketempat teman kecil saya, seperti biasa kami selalu cerita  pengalaman-pengalaman baru baik itu selama saya di rantauan maupun dia di desa.  Seusai perayaan hari raya idul fitri saya pun pulang kerantauan, kota dimana saya bekerja. Selang satu bulan seusai pulang kampung tiba-tiba ada kabar klo teman kecil saya ini meninggal..Innalillahi wainnailahi rojiun..betapa terkejutnya saya, antara percaya dan tidak, bagaimana bisa meninggal, dengan umurnya yang baru  menginjak 26 tahun..belum menikah. Dan saat bertemu masi sehat walafiat...hati kecil berkata mungkin sudah takdirnya sang Esa mengambilnya.
Selang tiga hari kepergiannya, entah kenapa dia tiba-tiba hadir dalam mimpi ku.. di dalam mimpi itu banyak terjadi dialog seperti nyata. Awal bertemu dalam mimpi aku setengah ga percaya, karena di telah meninggal.
Aku: bukannya kamu sudah meninggal???
Dia :aku belum meninggal teman,  kamu percaya?
Aku : tapi jenazahmu sudah dikubur?
Dia: ea memang jenazahku sudah dikubur, kau tw teman aku belum meninggal. Aku masi ada di dalam tubuh itu, kau tw saat jenazah ku dimandikan, dikafankan, dan disholatkan..aku berontak..sekeras-kerasnya bahwa aku belum meninggal. Namun tangan, mulut dan seluruh badan tak kuasa ku gerakkan.  Kw tau teman betapa tak kuasanya  aku saat tubuh ku diangkat dari rumah menuju liang kubur?  Aku teriak tolong tak ada yg mendengar. Sungguh  aku sedih teman.
Mendengar cerita itu akupun percaya klo dia tidak meninggal. Dan kembali ku tanya
Aku : lalu bagaimana saat kau kembali kerumah?
Dia: aku kembali kerumah saat tubuh ku masi berbalut kain kafan, aku temui ibu.. namun ibu tak percaya kalau dihadapannya adalah anakanya. Akhirnya aku memeluk, sujud dikakinya menceritakan semua namun tak cukup meyakinkan ibunya, Hingga bapak  datang kemudian memeluk. Entah bapak langsung percaya kalau itu adalah aku. Akhirnya ibu yakin. Akhirnya kami bertiga berpelukkan meluapkan rasa kebahagiaan.
Saat suara azan terdengar begitu  menggema..seketika dialog kami terhenti,  sejenak  saya membuka mata, kulihat sekeliling,  posisi bantal yang masi menjepit kedua kaki ku, diding ruang yang hijau.YALLohh..saya  mimpi. Kenapa dia datang dalam mimpi ku? Apa yang terjadi padanya??
Selang 2 hari dari mimpi itu, namun saya  masi di bayang-bayangi dengan kejadian mimpi itu? Ada rasa keingin tahuan. Akhirnya saya  memutuskan untuk mehubungi adiknya yg juga teman kecil saya namanya lusi . saya pun  memberanikan diri untuk menanyakan kronologi dari  meninggalnya saudaranya. Dengan berat hati akhirnya ia pun menceritakan secara berurut...
Lusi:  maff  mel sebenarnya  kepergiannya membuat orang – orang terkejut. Asal mulanya dia demam biasa, tapi dengan kebiasaanya saat demam itu menyerang dia ga peduli. Kata dia klo demam diabawa lemas atau tidur pasti tambah parah.  tapi jikalau dibawa untuk bergerak (beraktifitas)  pasti keringet nya keluar.  Begitulah aktifitas dikebun selalu jalan meski keadaanya tidak fit. Entah mugkin karena kecapean dari seharian menanam padi malamnya mulai panas tinggi menyerang.  Saat ku sentuh begitu panasnya...matanya mulai memerah menahan rasa panas.  biasa berbagai macam obat  kampung yang tlah digunakan untuk menurunkan rasa panasnya tapi tak kunjung meredahkan panasnya. Akhirnya esok paginya dipanggilah bidan untuk mengobati Saat itu  bidann pun memberi obat penurun panas. siang hari panasnya mulai menurun..karena keadaan tubuh yng masi lemas dia pun memutuskan untuk baring tempat tidur saja.  Seperti biasa meski berbaring ditempat tidur ia masi tetap mengajak main ponakan kecilnya..bergurau2. melihat keadaan yang mulai membaik ibunyapun tak mengawatirkannya lagi.  Namun ibu yang selalu didekatnya menemani. Bercerita-cerita.. satu kali cerita ibu pun terhenti saat ia mengeluarkan pertanyaa “ mak klo aku meninggal mamak nangis ga?” ibu pun menjawab “ nangislah nak soalnya anaknya pergi”  setelah itu diapun tersenyum  membalikkan badan.  Ibu menganggap pertanyaan itu hanyalah guarauan yg tak perlu dipertanyakan.
Malam harinya tubuh dia mulai panas kembali, namun kakinya begitu dingin... ibu yang selalu setia menemaninya”  tak ada dialog hanya pertanya pertanyaan yang kerap keluar berulang kali “ mak kenapa panas nean badan ku..aku tidak bisa tidur” emak pun selalu menjawab “seperti itulah klo orang sakit, badanya ga bisa tenang, gelisah, ga bisa tidur.” Mendengar jawaban ibu ia pun terdiam lagi, pukul 1 tengah malam tibah-tibah kegelisahan itu makin menjadi, rasa perut yg tak karuan membuat dia ingin membuang air besar, “ mak aku mau buang air besar” sang  ibu pun meski menahan kantuk  dengan sabar mengantarkannya kebelakang. Saat itu dia masi sanggup membuka celana yg dikenakan. Setelah usai membuang air besakan ia masi sanggup berjalan kekamarnya kembali. “ mak kenapa yg kukeluarkan tadi warna hitam ya?”  sang ibu pun menjawab “ begitulah klo orang sakit ga ada yg dimasukin, ga makan, jadi ga da yg bisa dikeluarkan?” akhirnya diapun terdiam kembali berbaring dan memejamkan mata  meski tak tidur.
Esok hari  ea kembali ingin membuang air kecil. Saat itu ia tak kuasa berjalan sendiri. Akhirnya lusi membantu membukakan celana. Seusai membuang ir kecil ea pun beranjak dan berhenti persis didepan kamar. “ aku tidak mau masuk kamar, mau disini j” lusi pun menuruti permintaanya. Seperti biasa ibunya didapu telah menyiapkan masakan bubur untuknya. Saat ibu menghampiiri sambil membawa satu sendok makan dan sepiring bubur nasi, ibu pun ingin menyuapkan, dia pun tersenyum sambil berkata “ aku kaya ank kecil ja disuapin sambil membalikkan tubuh membelakangi ibunya. Dia memejamkan mata.  Sang ibu pun seraya merayu untuk segera makan. Tapi rayuan itu tak dihiraukannya, akhirnya ibu mengurungkan niat untuk memberinya makan. Mungkin dia tidur, akibat semalaman tidak tidur. Sang ibu pun meninggalkan tempat baringnya.  Setelah dua jam dia pun belum terbangun. Karena takut buburnya kurang enak lagi, akhirnya ibu memutuskan membangunkan dia.. saat ibu membangunkan memanggil namanya, tak kunjung bangun –bangun. Ibu menggoyang-goyangkan badanya tetap tak bangun. Akhirnya ibu mulai panik dan segera berteriak memanggil bapak  seraya membangunkan dia. Saat itu semua yang ada dirumah itu penuh kepanikaan. Sang kakak membacakan yasin berulangkali, dan sangibu yang menangis teriak. Tak kunjung bangun jua, akhirnya bapak dan sang kakak memeriksa urat nadi dan detak jantungnya, hasilnya nihill merekapun berkata detak jantunganya sudah tidak ada. Histeris memeluk sambil membacakan lafaz syahadat ditelingahnya.  Di telah pergi..dia telah pergi dia telah pergi innalillahi wainnaillahi rojiunn..tak ada terbesir untuk dibawa ke dokter, karena mereka yakin Allah sudah mengambilnya.  Tapi ada satu yg masi terjanggal di hati mereka masing2..berpikir kalau dia belum meninggal. Akhirnya diputuskan selama 3 jam  untuk dibiarkan sembari membaca yasin berulang kali. Tapi tak kunjung meperlihatkan tanda-tanda tersebutnya barulah mereka yakin klo dia memang sudah meninggal. Memutuskan untuk diberi tahu ketetangga tetangga. selang beberapa jam tetanggapun berbondong-bondong datang  berbela sungkawan.  Hati tetangga masi belum percaya karena baru tiga hari lalu dia masi sehat  walafiat.  Saat memasuki hampir Zuhuran jenazahpun dimandikan, kemudian dikafani dan dishalatkan. Pukul 1 siangk akhirnya diabawa ke perkuburan.
Seusai jenazah disemayangkan, hati lusi masi rasa tak percaya klo saudara nya meninggal..tapi perasaan itu ditepis dengan alasan menolak khendak sang Rabb.
Begitulah cerita lusi.
Uhh setelah mendengar cerita lusi dari telpn,, air mata kupun mengalir tak terasa. Rasa dengan sigap akhirnya kuceritakan mimpi ku padanya...dia pu  tak kuasa mendengarnya.  Saat itu aku tak tau apakah hatinya sama dengan ku klo seandainya dia belum meninggal, Allhualm.  Karena rasa tak kuasa mendengar tangisan lusi akhirnya aku memutuskan tlnpnanya. Dan aku mulai berpikir Yalloh seandainya dia belum meninggal apa yg terjadi.  Kenapa dengan cepat saudaranya memutuskan kalau dia sudah meninggal dengan alasan urat nadi dan detak  jatungnya tak ada lagi, kenapa tidak dibawa kedokter, mungkin dokter lebih mengetahui titik titik yg harus diperiksa untuk memastikan klau nyawanya sudah tidak ada. Oh ya Allohh mungkin mereka lebih awam untuk itu dibarengi dengan rasa melawan takdir sehingga tak terbesir untuk dibawa kedokter. Padahal dibawa kedokter hanya untuk meyakinkan bahwa dia belum atau tlah pergi untuk selamanya. Oh YaAlloh bagai mana dia memastikan meninggal padahal  jarak dia terpejam hanya 4 jam kemudian di semayangkan..seandainya dia pingsan atau koma saja, sementara orang yang pingsan atu koma  bnyak yng memakan waktu hingga satu minggu atau berbulan bulan. Sementara dia dengan 4 jam  tidur di pastikan meninggal. Ya Alloh jangan buat aku jadi tak  percaya dengan takdir mu?? Seandainya dia masi  bernyawa saat itu dan terbangun sementara dia sudah didalam tanah betapa  tersiksanya dia??  Aku tak kuasa membayangkan itu

Demikianlah selintas cerita pengalaman ku.  Terlepas dari kebenaran itu wuallahualam..aku berharap mimpimku tidak nyata. Selain itu inilah bentuk gambaran sebuah desa yang jauh dari sentuhan dokter. Desa pabila masyarakatnya sakit hanya ditemani oleh obat-obat kampung.  Masyarakat yg masi awam dengan pengetahuan didunia kesehatan. Sementara bidan adalah dokter yg merangakap menangani segala bentuk penyakit didesa itu, tentunya bidan hanya mengetahui sacra dasar saja mengenai penyakit  dibarengi dengan fasilitas yg minim kecuali untuk melahirkan.
Satu pertanyaa untuk para pembaca
“Bagaimana menurut anda dari isi cerita ini baiknya dihubungkan dengan agama maupun  pengetahuan secara umum???
Atas partisipasinya terimakasih.

MALU TAPI MAU

sedikit goresan yg saye lagi pikirkan, jikalau ada yg kurang berkenan mohon maafnya karena tulisan ini cuma gambaran hati dan pikiran saye aja.

MALU TAPI MAU
Hadits Riwayat A'isyah Radhiyallahu anha: Dari Zakwan ia berkata: Aku mendengar A'isyah Radhiyallahu'anha berkata:
Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang seorang gadis perawan yang dinikahkan oleh keluarganya, apakah ia harus dimintai persetujuan ataukah tidak? Beliau menjawab: Ya, harus dimintai persetujuan! Lalu A'isyah berkata: Aku katakan kepada beli...au, perempuan itu merasa malu. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Itulah tanda setujunya bila ia diam.
[HR. Muslim : 2544]

heemm....disitulah tergambar bahwa siti aisyah mengungkapkan keinginanya. tentunya tindakan itu dengan tujuan bahwa dia yakin Rasulullah adalh sosok yg bisa memimpinnya menuju kebahagiann dunia akherat..pada sang Rabb. jika contoh diatas kita terapkn dengan zaman sekarang ada yg bisa jelaskan hubungan antara kodrat dan martabatt sebagai perempuan????
karena klo melihat keadaan sekarang lazimnya sebagai perempuan hanya menunggu.. padahal dia telah membaca, mengenal lawan jenisnya baik dari segi keimanannya maupun kpribadiannya yg baik..dan hal itu telah membuat keyakinan bahwa laki-laki itu bisa menuntun diri, klrga, dijalan Alloh SWT. NAMUN apa yg kerap terjadi..semua niat dan tujuan baiknya tertimbun oleh rasa malu, harga diri, maupun gengsi. padahal lelaki itu pun tak pernah tw jikalau ada satu perempuan merindukan kepemimpinanya...

Untuk Ibu Guru ku YG Terlupakan. "ibu emy"

Untuk Ibu Guru ku YG Terlupakan. "ibu emy"
Dahulu mungkin tanpa ibu aku tak mengenal apa itu A, B, C,  hingga terbentuk  satu tulisan” INI IBU BUDI”. Mungkin juga aku tak mengenal apa itu angka 1, 2, 3, hingga terbentuk  1+1=2 .  itulah ibu emy, ibu yg cantik telah mengenalkan aku angka2 dan huruf kemudian dirangkai menjadi satu pengetahuan luas, luas sekali buk. Aku ingat saat bertemu mata pelajaran matematika, maka kau suruh kami untuk mengeluarkan kakulator ajaib. Itulah satu ikatan lidi  yg dipotong dengan ukuran yg sama. Dengan lidi ini maka kami bisa menjawab pertanyaan yg diberi oleh ibu emy. Saat bertemu pelajaran bahasa indonesia maka kau mengeluarkan suara melengking nan merdu BE ABA PEAPA+K =BAPAK mengajarkan kami membaca. Begitu juga  hal yg sangat berkesan adalah tiap kali  kami bertemu muatan lokal menggambar, maka ibu mengajak kami kejembatan kemudian dari atas jembatan itu pula tampak sesawahan begitu hijau dan luas. Dengan semangat kamipun melukis sawahan, meski gambar gunung yg luncup seperti huruf  M  tak pernah ketinggalan. Aku ingat saat saling menertawakan ketika menunjukkan gambar masing-masing bersama teman ku, lusi, haidir, abbas, basir dll..
Ibu emy tak pernah peduli dengan kaki kami  mekar  tak beralas. Legam oleh warnah tanah yg mengering. Ibu emy tak peduli dengan pakaian kami yg menguning dimakan usia. Rambut yg merah beternak kutu bahkan buku yg kusut, mungkin sebagai tempat buku tak mampu menghalangi guyuran hujan. Karena ibu emy menyadari kami anak kampung dengan keadaan ekonomi pas-pasan sudah dimaklumi semua itu. justru yg teramat ibu emy perhatikn  dan peduli  adalah semangat kami untuk belajar, sebaliknya kami tak peduli jikalau fasilitas disekolah serba pas-pasan bahkan dua kelas digabung menjadi 1 kelas, mengingat minimnya ruangan. Semangat kamipun tak terusik bila ibu emy harus mengajar secara bergantian dengan kelas sebelah akibat kurangnya tenaga pengajar, itulah kenyataan.  Suatu kali aku ingat, tiap pelajaran telah usai dan sebagai penutup ibu emy mengatakan kepada kami “ anak2 ku jangan pernah kalian terusik oleh satu apapun yg bisa menurunkan semangat belajar mu,  belajar dan terus belajar maka cita-cita mu akan menjemput mu esok kelak “  dan serentak kami menjawab “ Iya buuukk....” aminn.
Meski ibu emy begitu paham diusia kami sulit untuk dimengerti kata-kata itu,  namun kami yakin kata-kata itu adalah senjata motivasi kami maupun ibu emy sendiri atas pengabdiannya dikampung ini.  Terimakasih bukk...
Sekarang usia ku sudah memasuki 23 tahun, artinya sudah lebih kurang 16 tahun jarak dulu dan sekarang.  Begitupun masa dimana terakhir kali aku meninggalkan kampung kemudian  sekarang untuk pertama kalinya aku kembali di tanah kampung kecil ku.  Kau tau teman saat memasuki kampung  ini perasaan ku sangat terkejut, serasa hutan tak ada tanda-tanda kehidupan. Bahkan rumah-rumah  yg dahulu begitu ramai kini kosong tak bertuan,. Kau tau teman   betapa mirisnya saat pandangan ku terhenti di satu pojok, yaitu posisi yg sangat kukenal, dulu tempat anak anak kampung mengenal huruf,kini rata diselimuti rumput. Aku tak kuasa saat melihat memory kecilku lenyap ditelan waktu, hanya terdengar kicauan burung. Mungkin ingin mengatakan selamat datang  amel besar.  Kembali  lagi kuputar penglihatan dan kini tertuju pada jembatan . yang dulu kami juluki jembatan pemberi inspirasi , kini jembatan itupun telah lenyap  meninggalkan satu  puing kayu yang berdiri masih tampak kokoh. Hatiku berkata dimana kalian wahai teman kecil ku, lusi haidir, maria, abas, basri. Teman berantem ku juliana yang banyak kutu.
Mel sudah datang teman. Dan ibu guru ku, ini anakmu telah kembali. Anak yang dahulu legam, hitam, kotor tapi selalu semangat seperti yang kau katakan dulu. Aku kembali karna aku mau menemui mu dan  memelukmu  sembari berkata  terimakasih atas segala pengorbananmu, aku telah sekolah setinggi melebihi tingginya postur badan ku. Dan kini aku telah bekerja satu perguruan tinggi di luar dari bayangan saat aku masi kecil buk. Ibu aku sudah membuktikan atas apa-apa yang kau nasehati kami semasa kecil. Ibu dimanapun saat ini kau berada aku ingin katakan  aakkuuuuuuuuuuuuuuuuu tak akan melupakan mu ibuuu. Terimakasih buk.. ibu guru yang terlupakan  tapi bagi ku kau guru pahlawan ku dan saksi hidup ku.