Read more: http://myhafiezers.blogspot.com/2012/01/membuat-background-animasi-di-blog.html#ixzz28wwUpIzr Assalamualaikum wr.wb: 10/17/12

Rabu, 17 Oktober 2012

Peralihan Bidang Pertambangan menuju Bidang Pertanian di Kep. Bangka Belitung

-->
BAB I
  PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Timah merupakan logam dasar terkecil yang diproduksi yaitu kurang dari 300.000 ton per tahun, dibandingkan dengan produksi aluminium sebesar 20 juta ton per tahun (http://id.wikipedia.org/wiki/Timah_%28perusahaan%29). Hal ini mengingat fungsi dan manfaat dari logam timah tersebut.
Provinsi Bangka Belitung merupakan salah satu propinsi dengan penghasilan timah, adapun pendapatan daerah sebagian besar masi mendominasi yaitu pertambangan timah selebihnya diikuti dengan bidang pertanian.  Mengingat pertambangan timah hingga saat ini masi merajai income baik masyarakat, perusahaan maupun pendapatan kas negara tentunya aktivitas ini masi terus berjalan. Sementara pasokan lahan atau daratan kep. Bangka Belitung terbilang  sempit dibandingkan propinsi lainnya mengakibatkan lahan kritis. Seperti lingkungan rusak akibat bekas tambang, bahkan hingga sekarang masih ada yang belum direklamasi, sementara penduduk masyarakat Bangjka Belitung semakin bertambah dan membutuhkan mata pencarian. Bila pengoprasian penambangan timah masi dilakukan hingga tak tentu batas waktu, maka besar kemungkinan daratan Kep. Bangkabelitung akan hancur dan tenggelam.
Sampai saat ini penambangan masi menjadi topik kalangan pejabat, solusi hanya menjadi sebuah wacana yang hingga saat ini masi belum tampak. hal ini terlihat masi beroprasinya kegiatan penambangan baik didaratan maupun di perairan, dan lahan pertanian, perkebunan bahkan juga perikanan beralih fungsi jadi areal penambangan. Jika dilihat Dari aspek ekonomi, TI Masi pemberi kesejahteraan dilihat dari hasil yang didapat cukup besar namun dari aspek lainnya seperti ekologis, TI menjadi penyumbang terbesar kerusakan lahan yang mencapai 150.000 hektar.
Jika melihat bidang pertanian, sebenarnya dua bidang ini sangat bertolak belakang, satu sisi menghancurkan lahan, satu sisi lagi membudayakan lahan sebagai pertanian. Melihat prosfek kedepan sebenarnya bidang pertanian seperti perkebunan kelapa sawit yang merupakan salah satu solusi mengentikan penambangan, yaitu mengalihkan income dari penambangan menjadi bidang pertanian dengan memberdayakan lahan baik yang belum di sentuh oleh tambang maupun lahan pasca tambang. 
Dari uraian  di atas maka penulis tertarik untuk mebuat makalah dengan judul “Perkebunan Sawit Menggantikan Posisi Pertambangan Timah Di Propinsi Kep. Bangka Belitung”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan masalah yaitu” Mampukah Perkebunan Sawit Menggantikan Posisi Pertambangan Timah Di Propinsi Kep. Bangka Belitung””
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui Mampukah Perkebunan Sawit Menggantikan Posisi Pertambangan Timah Di Propinsi Kep. Bangka Belitung dan tindakan seperti apa yang harus dilakukan oleh pihak-pihak terkait.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Bidang Pertambangan Timah
Definisi timah. Timah adalah unsur kimia dengan nomor atom 50 dan nomor massa 118,69. Merupakan unsur logam, dengan warna putih keabuan.( http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/2112643-pengertian-timah/)
Timah merupakan Logam yang tak keras, warnanya putih seperti perak, hitam dan putih kebiru-biruan (kamus besar bahasa indonesia)
Penambangan (eksploitation) Merupakan kegiatan yang dilakukan baik secara sederhana (manual) maupun mekanis yang meliputi penggalian, pemberaian, pemuatan dan pengangkutan bahan galian (
http://arsipteknikpertambangan.blogspot.com/2010/06/penambangan.html)
Dari uraian defini di atas maka pebulis dapat menyimpulkan bahwa Penambangan Timah adalah penggalian, pemberian, pemuatan dan pengangkutan berupa  logam yang tak keras berwarna putih keabu-abuan, hitam atau putih seprti perak.
2.2. Bidang Pertanian Kelapa Sawit
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian)
Kelapa Sawit (Elaeis guinensis jacq) adalah salah satu jenis tanaman dari famili palma yang menghasilkan minyak nabati yang dapat dimakan (edible oil). Selain dari kelapa sawit, minyak nabati juga dapat diperoleh dari tanaman kelapa, kacang kedelai, bunga matahari, kacang tanah, dan lainnya. Dari sekian banyak tanaman yang menghasilkan minyak dan lemak, kelapa sawit adalah tanaman yang produktifitas menghasilkan minyak tertinggi, dimana tanaman kelapa hanya menghasilkan sepertiga (700-1000 kg daging buah kelapa/ha) dari produksi kelapa sawit (2000/3000 kg TBS/ha) (http://sawiiit.blogspot.com/)
Dari Uraian di atas maka penulis simpulkan bahwa Pertanian Kelapa Sawit adalah kegiatan pemanfaatan kelapa wawit sebagai budidaya tanaman  dan  menghasilkan bahan pangan seperti menghasilkan minyak nabati.
2.3. Peralihan Posisi Mata Pencarian Bidang Pertambangan menuju Bidang Pertanian
Mata Pencarian pekerjaan atau pencaharian utama (yg dikerjakan untuk biaya sehari-hari) (http://www.kamusbesar.com/54680/mata-pencaharian)
Peralihan adalah n 1) pergantian; perlintasan (dari keadaan yang satu kepada keadaan yang lain) (http://selaputs.blogspot.com/2011/01/arti-pengertian-definisi-peralihan.html)
Dari landasan teori diatas dapat penulis simpulkan bahwa  Peralihan Posisi  Mata Pencarian Bidang Pertambangan menuju Bidang Pertanian adalah pergantian atau perlintasan atau perubahan posisi sumber mata pencarian dari Bidang pertambangan menjadi bidang pertanian.


BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Bidang Pertambangan Timah
Timah merupakan sumber daya alam utama pulau Bangka Belitung sejak lama. Besarnya kandungan biji timah di daerah ini merupakan yang terbesar dari beberapa daerah lain di Indonesia. Bahkan untuk di dunia, produksi timah asal Indonesia sangat mempengaruhi harga pasar dunia.
Didalam sejarah penambangan timah, telah banyak mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Proses penambangan timah pun kian efektif dan efesien berkat kemajuan teknologi pertambangan. Sejak dulu telah tercatat berbagai teknik penambangan timah yang terjadi di Bangka Belitung, Hal inilah mendukung peningkatan income daerah penghasil timah. Seperti halnya Propinsi Kepulauan Bangka Belitung .  Namun dengan adanya kegiatan penambangan timah baik perusahaan maupun rajkyat secara tradisional  (TI) terhitung sejak 2001 menyebabkan terjadinya degradasi lahan yang diperuntukkan sebagai lahan pertanian

Kita ketahui bahwa Aktivitas Tambang Inkonvensional banyak terjadi sejak tahun 2000-an. Awalnya dipengaruhi karena jatuhnya harga timah di pasar dunia. Potensi galian tambang timah dianggap tidak ekonomis apabila hanya dikerjakan oleh PT. Timah.Tbk sendiri, karena itu kemudian diserahkan kepada kontraktor lokal (tambang karya/TK).
Pada mulanya pengelola Tambang Inkonvensional melakukan kegiatan di dalam areal kuasa penambangan PT. Timah.Tbk dan apabila sudah habis mereka bisa pindah ke tempat lain yang ditentukan oleh PT. Timah.Tbk. Akan tetapi, setelah masuk di era reformasi, dari tahun 1998 ke atas, masyarakat mulai mencari-cari lokasi di luar areal kuasa penambangan PT. Timah.Tbk sehingga jumlah TI berkembang pesat menjadi ribuan. Mereka kini diluar kontrol karena menambang kebanyakan diluar areal kuasa penambangan PT. Timah.Tbk.
Kembali penulis gambarkan melihat harga timah begitu menggiurkan. "Ini semua menjadi sesuatu yang dilematis, baik bagi masyarakat sendiri maupun Pemerintah," Bagi masyarakat, jika tidak menambang mereka tidak memiliki mata pencaharian alternatif yang bisa dijadikan untuk pegangan dalam menyambung hidup, sementara kegiatan bertani  sudah tidak menjanjikan lagi melihat lingkungan yang semakin memburuk. “Namun melakukan kegiatan menambang juga mempunyai resiko, seperti kehilangan nyawa atau tertangkap petugas yang sedang melakukan razia terhadap cukong atau pelaku tambang timah ilegal.”
Bagi Pemerintah Daerah dan Pusat, sesuatu yang menjadi dilematis adalah mengenai kebijakan yang akan diambil. Apabila Pemerintah mengeluarkan pelarangan untuk melakukan kegiatan menambang, demonstrasi masa untuk menuntut diberlakukannya izin tersebut akan meledak secara cepat. Akan tetapi, apabila kegiatan ini diizinkan, penambangan timah semakin mambabi buta dan menyebabkan kerusakan pada lingkungan baik di darat maupun laut.
demikian masalah penulis uraian dan cukup menjadi cerminan bahwa gagalnya Pemerintah dalam memenuhi kesejahteraan masyarakat di daerah Bangka Belitung. Hal ini juga harusnya menjadi ‘PR’ bagi Pemerintah untuk terus giat mencarikan solusi alternatif yang baik untuk menanggulangi masalah ini agar tidak berlanjut secara terus-menerus.
3.2. Bidang Pertanian Kelapa Sawit
Ø  Bidang pertanian
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Pertanian dapat menjadi alternatif jika tambang tidak bisa diandalkan dimasa mendatang. Masyarakat saat ini, harus mulai diberi sosialisasi untuk beralih ke sektor pertanian dan masyarakat harus mulai keluar dari rutinitas penambangan dan secara bertahap beralih ke sektor lain. Salah satunya adalah pertanian tanaman pangan .
Ditambahkannya, lahan tambang yang semakin sempit mengharuskan masyarakat mulai berfikir untuk mencari alternatif sumber mata pencaharian. Pertanian seperti kelapa sawit  dan tanaman produksi  lainnya bisa jadi pilihan. Meski tidak menanam dalam jumlah besar, minimal dapat mengurangi ketergantungan pengeluaran. “Sebagai pembelajaran awal beralih ke pertanian.

Ø  Kelapa Sawit
Kelapa Sawit (Elaeis guinensis jacq) adalah salah satu jenis tanaman dari famili palma yang menghasilkan minyak nabati yang dapat dimakan (edible oil). Selain dari kelapa sawit, minyak nabati juga dapat diperoleh dari tanaman kelapa, kacang kedelai, bunga matahari, kacang tanah, dan lainnya. Dari sekian banyak tanaman yang menghasilkan minyak dan lemak, kelapa sawit adalah tanaman yang produktifitas menghasilkan minyak tertinggi, dimana tanaman kelapa hanya menghasilkan sepertiga (700-1000 kg daging buah kelapa/ha) dari produksi kelapa sawit (2000/3000 kg TBS/ha) (http://sawiiit.blogspot.com/)Kelapa Sawit
Dilihat fungsi dan manfaat yang dihasilkan dari kelapa sawit ini, tentunya tidak kalah dengan penghasilan dari timah. Selain itu pembudidayaanya juga tidak terlalu rumit.ramah lingkungan dan dapat menjadi ekonomi berkelanjutan.  Terdapat beberapa keuntungan dari segi bidang:
·         Budiadaya: Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) adalah tanaman perkebunan yang sangat toleran terhadap kondisi lingkungan yang kurang baik. Seperti lahan pasca tambang. Tanaman kelapa sawit mulai berbunga pada umur 12 - 14 bulan dan panen yang secara ekonomis adalah pada saat tanaman berumur 2,5 tahun, kemudian kegiatan panen rutin 2 kali dalam satu bulan.  Udia produktif pun di perkiraka 20 hingga 50 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa dengan masa usia produktif dapat menunjukkan gambaran ekonomi berkelanjutan.
·         Pengaruh Lingkungan : kita ketahui semakin besar tingkat produksi sawit maka semakin besar pula tingkat pencemaran yang dihasilkan. Saat ini berbagai peneliti telah menemukan berbagai solusi dari limbah tersebut di antaranya,  tandan kosong kelapa sawit dioat di sumber pupuk organik yang memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman, tempurung kelapa sawit dapat digunakan sebagai arang aktif, batang dan tandan sawiot dapat digunakan sebagai bahan dari papan serat. Batang kelapa sawity dapat digunakan sebagai bahan pembuat papan artikel. Serta batang dan peleopah batang sawit dapat dugunakan sebagai pakan ternak.
·         ekonomi dan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat : jika kita mengarah satu bidang yaitu perkebunan Kelapa Sawit,  Aktivitas pembangunan perkebunan kelapa sawit yang melibatkan banyak tenaga kerja dan investasi yang relatif besar, diperkirakan secara positif merangsang pertumbuhan ekonomi di pedesaan, menumbuhkan dan menciptakan lapangan kerja serta lapangan berusaha. Melalui kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan selama proses kegiatan perkebunan kelapa sawit akan mempunyai keterkaitan ke belakang (backward linkages). Dari segi penanaman investasi sektor perkebunan yang dilaksananakan, hampir semua daerah kabupaten/kota memanfaatkan investasi. Jika dilihat dari segi dampak ekonominya menunjukkan hasil yang menggembirakan yakni terjadinya jumlah uang beredar di pedesaan. Hal ini berdampak terhadap meningkatnya daya beli masyarakat pedesaan, yang pada akhirnya meningkatnya mobilitas barang dan jasa. Artinya dari segi  ekonomi pengembangan perkebunan kelapa sawit memiliki dampak positif antara lain meningkatkan pendapatan masyarakat, penerimaan negara (devisa), lapangan kerja, n produktivitas, nilai tambah dan daya saing. Serta memenuhi kebutuhan konsumsi dan bahan baku industri dalam negeri.

Demikianlah gambaran  keuntungan dari kelapa sawit ini sebagai peralihan dari sumber mata pencarian dari bidang Pertambangan menjadi Bidang Pertanian.  Dengan demikian sawit dapat menggantikan posisi timah. jika dilihat dari garis besar tentunya peralihan posisi ini tidaklah mudah, butuh tahapan dan dukungan dari baik dari pemerintah maupun kesadaran masyarakat itu sendiri.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1  Kesimpulan
Dilihat dari harga timah yang  begitu menggiurkan  masyarakat mulai mencari-cari lokasi di luar areal kuasa penambangan PT. Timah.Tbk sehingga jumlah TI berkembang pesat menjadi ribuan. Dilihat dari aktivitas penambangan yang kurang terkontrol, lahan yang mulai menyempit, hutan menipis serta lingkungan semakin kritis akibat dampak dari penamabangan tersebut dituntut solusi yaitu peralihan mata pencarian dari bidang pertambangan menjadi bidang pertania. Kelapa sawit memiliki tingkat fungsi, manfaat serta nilai jual yang sangat tinggi dan merupakan solusi cukup untuk menggantikan posisi timah menjadi kelapa sawit.

4.2  Saran
Ø  Keberhasilan peralihan ini selain keikut sertaan pemerintah juga dibutuhkan kesadaran masyarakat itu sendiri. Dibutuhkan sosialisasi
Ø  Hendaknya pemerintah mulai memberlakukan peraturan khususnya mengenai pemberian izin yang berbatas.
Ø  Adanya sosialisasi secara langsung dari pemeritah mengenai dampak-dampak dari kegiatan penambangan timah kepada kalangan masyarakat.






DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia.”Timah Perusahaan” (http://id.wikipedia.org/wiki/Timah_%28perusahaan%29 ( di akses 15 Oktober 2012)

Jefri Hansen Siahaan “Arsip Teknik Pertambangan” (http://arsipteknikpertambangan.blogspot.com/2010/06/penambangan.html%29) (di akses 15 Oktober 2012

Kamus Beasar ‘definisi Mata Pencarian” (http://www.kamusbesar.com/54680/mata-pencaharian (di akses 15 Oktober 2012)


SURAT CINTA UNTUK CALON SUAMIKU by Humaira Fii Hamra