Album : Kupinang Engkau Dengan Al Quran
Munsyid : Gradasi
http://liriknasyid.com
Kupinang engkau dengan Al Quran
Kokoh suci ikatan cinta
Kutambatkan penuh marhamah
Arungi bersama samudra dunia
Reff :
Jika terhempas di lautan duka
Tegar dan sabarlah tawakal pada-Nya
Jika berlayar di sukacita
Ingatlah tuk selalu syukur padaNya
Bridge :
Hadapi gelombang ujian
Sabarlah tegal tawakal
Arungi samudra kehidupan
Ingatlah syukur pada-Nya
Pengirim : masipang
Sendiri Menyepi
Album : Muhasabah Cinta
Munsyid : Edcoustic
http://liriknasyid.com
Sendiri Menyepi
Sendiri Menyepi..
Tenggelam dalam renungan
Ada apa aku seakan kujauh dari ketenangan
perlahan kucari, mengapa diriku hampa…
mungkin ada salah, mungkin ku tersesat,
mungkin dan mungkin lagi…
Oh Tuhan aku merasa
sendiri menyepi
ingin ku menangis, menyesali diri, mengapa terjadi
sampai kapan ku begini
resah tak bertepi
kembalikan aku pada cahayaMu yang sempat menyala
benderang di hidupku..
Perlahan kucari, mengapa diriku hampa
mungkin ada salah mungkin ku tersesat,
mungkin dan mungkin lagi
Oh Tuhan aku merasa..
sendiri menyepi…
Ingin ku menangis, menyesali diri, mengapa terjadi
sampai kapan ku begini
resah tak bertepi
kembalikan aku pada cahayaMu yang sempat menyala
Oh Tuhan aku merasaaaaaaaa……
seeeeendiri….aku merasa sendiri..
sampai kapan begini
resah tiada bertepi…Ooohh..
Kuingin cahyaMu
benderang di hidupku..
We Will Not Go Down (Song for Gaza)
Album :
Munsyid : Michael Heart
http://liriknasyid.com
A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive
They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight
Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right
But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonigh
Ayah Ibu
Album :
Munsyid : Rabbani
http://liriknasyid.com
Ayah ibu ampunilah dosa kami semua
Ayah ibu doakan kami dunia dan akhirat
Dari kecil sehingga dewasa
Kau menyayang dan sering memanja
Menanam iman menyemaikan taqwa
Mengajar kami muliakan agama
Ayah ibu berkorban jiwa berkorban harta
Ayah ibu semoga Allah tinggikan derajatmu
Sebelum nyawa meninggalkan jasad
Sebelum suria terbitnya di barat
Kau amanahkan Al Qur'an dan sunnah
Jadi panduan di akhir zaman
Belaianmu masih terasa
Ya Allah tempatkan mereka di syurga
Kami cintakan Allah
Kami kasihkan rasul
Kami sayangkan Ayah
Kami sayangi Ibu
Seorang Wartawan pergi ke sebuah pulau
di Samudera Pasifik untuk berlibur. Sehari setelah dia tiba, pulau yang dia
kunjungi di landa gempa bumi yang hebat.
Setelah berita sampai kekantornya, Editor mengirimkan telegram kepadanya :
"KIRIM BERITA DENGAN SEGERA," dan membiarkan satu bagian dari halaman
depan surat kabarnya kosong untuk diisi laporan yang akan di terima dari si
Wartawan. Akhirnya Telegram balasan pun tiba : "JANGAN KUATIR, SAYA
SELAMAT."
Kisah Ayam
Bangkok dan Ayam Kampung
Seekor ayam kampung dijual oleh
pemiliknya ke pasar di kota untuk membeli sembako. Di pasar ayam tersebut
dibeli oleh orang yang memiliki ayam bangkok jantan yang gagah. Ayam kampumg
tadi akan dijadikan bibit karena bodynya bongsor dan bagus. Sesampainya di
rumah, ayam kampung tadi dilepaskan di pekarangan belakang rumah yang luas.
Tiba tiba ayam bangkok jantan berlari
kencang mendekati ayam kampung tadi. Ayam kampung yang baru saja dilepas kaget
dan lari secepat-cepatnya. Dia lompat ke pagar, si jantan ikut lompat. Dia
lompat ke jendela, si jantan pun lompat juga. Aksi kejar mengejar terus
berlangsung sampai akhirnya si ayam kampung sempat melihat tumpukan kayu dan
segera masuk kedalamnya. Maka selamatlah dia.
Si ayam jantan sambil terengah-engah berteriak :
"Kurang ajar, dasar kampungan!!!, keluar
kau!!"
Ayam kampung : "Biarin! memang saya ayam kampung!!!"
Wanita Berbagai Usia
Wanita Usia 20 tahun bagaikan
Afrika yang separonya belum tergali dan tergarap
Wanita Usia 30 tahun bagaikan India gemerlapan dan misterius.
Wanita Usia 40 tahun bagaikan Amerika bertekhnologi canggih.
Wanita Usia 50 tahun bagaikan Eropa semuanya tampak kuno.
Wanita Usia 60 tahun bagaikan Siberia semua orang tahu letaknya tapi tak
satupun ingin kesana.
SIAPA YA ? ? ?,,,
,Ini cerita yang saya alami dirumah saya. Waktu itu saya
dan Ibu saya lagi nonton tv. Acara apa udah lupa. Sewaktu lagi asyik-asyiknya
nonton acara tv saya enggak sengaja buang angin, dan suaranya agak nyaring.
Entah kenapa, Ibu saya reflek langsung ngomong "Siapa yaaa". Di kira
Ibu, suara buang angin tadi adalah tamu dari luar rumah yang mengetok pintu.
Karena geli saya langsung tertawa dan menjelaskan ke Ibu bahwa suara itu angin
dari “knalpot” saya. Hehehehe……
Balas Dendam dengan pak polisi
Semula ada
2 temanku yang rencananya main ke rumahku, tapi setelah ditunggu lama nggak
muncul juga. Akhirnya aku nyusul ke kampus. Eh tau-tau ke 2 temanku dapat
kecelakan, dan tidak tanggung-tanggung, kecelakaanya menabrak polisi yang
sedang patroli. Setelah semua masalah selesai, esoknya temanku merencanakan
balas dendam sama polisi. Kontan saja kami ketakutan. Eh… ternyata temanku itu
balas dendam sama polisi tidur yaitu dengan menuju kampus melalui jalan yang
banyak polisi tidurnya sambil teriak "Rasain loe
Masalah
apa Pak ? ? ?
Waktu itu di bandara Luar negeri.
Entah kenapa tiba-tiba perut saya terasa mulas. Langsung saja saya masuk ke WC
yang saat itu kebetulan sepi. Belum semenit duduk, saya denger suara
bapak-bapak berkata:
"Gimana dik? Baik-baik aja?"
Kedengarannya dari WC sebelah. Kaget juga, darimana dia tahu saya orang
Indonesia. Karena saya nggak biasa ngobrol sama orang yang belum dikenal, maka
saya jawab aja: "Ya, baik".
Eh, dia nanya lagi : "Sekarang gimana, sudah krasa lega?". Wah
pertanyaan macam apa itu? Ada-ada saja. Baru juga nongkrong semenit, jadi saya
jawab sekenanya aja : "Lumayan".
Dia jawab lagi : "Sama dong....tapi saya ada masalah dikit nih". Saya
mulai curiga, lalu gantian saya yang tanya: "Masalah apa, pak?"
Dia langsung jawab : "Ini... ada orang culun di WC sebelah ikut2-an jawab
pertanyaan saya, gimana kalo nanti saya telpon lagi? Ya, sampai nanti."
Pak, ada
kembaliannya nggak ? ? ?
Suatu hari pas gua pulang sekolah
naik angkot, gua nggak sadar pas mau bayar ongkos, tau-tau cuma ada uang
50.000. Trus, pas gua tanya, "Pak, ada kembaliannya nggak?" dia
bilang "Ya udah ga usah bayar."
Beberapa hari kemudian, gua kecapekan habis main basket, jadi nggak sadar gua
ketiduran di angkot. Padahal duit 1000 satu-satunya yang gua genggam di tangan
itu udah terbang entah kemana. Gua bingung.Padahal gua nggak punya duit sepeser
pun. Lagian gua penumpang terakhir. Akhirnya, pas turun, gua bilang aja,
"Pak, uangnya 50.000.Ada kembalian nggak?" Tau-tau dia bilang ada.
Mampus deh gua. Udah gitu, gua akhirnya pura-pura ngodok-ngodok saku gua. Trus
akhirnya gua bilang, "Aduh mana ya Pak? Tadi ada kok!" Eh, taunya dia
bilang, "Udah nggak usah bayar, soalnya tadi uang kamu yang seribu terbang
ke kursi depan. Makanya dek, kalau diangkot jangan ketiduran."
Waaahh... slamet deh gua.
Pintu
keluar bioskop 21
Waktu itu gue nonton di salah satu
bioskop 21 di Jakarta, kebetulan bioskop tsb baru aja diperbaharui, jadi gue
baru sekali itu masuk kesana. Pas film habis pintu keluarnya kan ditutup pake
gordyn, terus dibaliknya ada pintu kaca, nah gue gak tahu, kalo itu pintu kaca,
langsung aja gue tancep langkah gue, eh nggak tahunya gue kejedot kaca… Ada
cewek dibelakang gue yang latah ngomong: aduuuuh... Trus diluar pintu gue lihat
karyawan bioskop lagi ngobrol, langsung aja ngelihatin gue soalnya bunyinya
lumayan keras. Saking malunya, gue langsung cepetan kabur, sampe-sampe cewek
gue, gue tinggalin di belakang… hahahah..
Saputangan baru
Saat itu aku masih kuliah, sambil
kuliah aku bekerja sebagai tenaga pengajar di salah satu sekolah favorit di
kota pahlawan. Kebetulan hari itu adalah hari Jum"at sehingga jadwalku
mengajar hanya sampai jam 11.30 WIB, seperti biasa aku sholat jum"at di
masjid terdekat, setelah selesai aku buru-buru langsung pulang ke tempat
kost-ku karena jam 2 aku ada jadwal UAS. Waktu itu aku masih belum mempunyai
kendaraan sendiri, sehingga aku harus naik angkutan umum untuk berangkat dan
pulang kerja. Tanpa buang waktu aku segera mencegat bemo yang kebetulan sedang
penuh dengan penumpang, aku duduk di pojok, karena penuh dan sesak menyebabkan suasana
yang panas menjadi bertambah panas sehingga keringatpun bercucuran, segera saja
aku mengeluarkan saputangan dari saku celanaku untuk menyeka keringat, saat
menyeka keringat itulah penumpang yang duduk didepanku berkata "wah,sapu
tangan baru ya mas" sambil menutup hidungya ."Iya memang baru pak aku
baru beli tadi pagi" jawabku penuh percaya diri. Tiba-tiba orang disebelah
ku juga nyeletuk. "wah, kalau model baru jangan dipamerin gitu dong mas,
khan kasihan yang lain jadi iri". Aku jadi heran, "memangnya ada
apa" ? Aku lihat sekeliling ternyata hampir semua penumpang menutup
hidung. Aku jadi bertambah gugup dan ternyata saat itulah aku tersadar bahwa
kain yang kugunakan untuk menyeka keringatku itu ternyata kaos kaki dekil dan
bau yang memang sengaja tidak aku pakai setelah sholat jum"at , karena
baunya. "duh" dalam hatiku berkata. Tanpa banyak pikir segera aku
tekan bel untuk meminta sopir berhenti. Bemo pun menepi, saat aku keluar itulah
penumpang yang lain tersenyum melihatku dan sialnya lagi karena terburu-buru
aku jatuh terjengkang dan terguling dari atas bemo, maka meledaklah tawa
seluruh penumpang bemo tersebut. Tinggal aku yang cepat-cepat bayar tanpa
pedulikan uang kembalian. Oalah...
Ongkosnya.
. . .
Ini kejadian bener waktu di
Bandung. Biasa sebagai mahasiswa gaul selalu menggunakan angkutan umum
kemanapun pergi. Masalahnya di Bandung angkutan umum tuh sering penuh, jadi
kadang sampai berdesakan naik angkot. Trus karena kebiasaan, biar gampang gua
suka duduk di pinggir pintu, jadi kalau mau keluar khan gampang. Eh tiba-tiba
ada seorang Ibu yang ngasih gua duit 500 perak. “Apaan nih?” tanya saya.
Ibu itu bilang “Ongkosnya.”
“Ongkos?” Setelah tak pikir2, ternyata ibu itu ngirain gua kernet. Sial deh
Hebatnya Kakekku…
suatu hari di
sebuah rumah di tepian kota terjadi pembicaraan yang hangat antara seorang
kakek dengan cucunya.
Cucu : kek,
kemaren ada orang yang jatuh dari lantai 3 !!!
Kakek : emangnya kenapa ??
Cucu : anehnya orang itu tidak meninggal…..
kakek : ah itu sih biasa !
Cucu : Lho kok ?????
Kakek : waktu kakek masih muda dulu,kakek pernah jatuh dari lantai enam…hanya
kelingking kakek aja yang keseleo….
Cucu : wow kakek hebat…….. banget….
Kakek : Iya hanya jari kelingking kakek yang keseleo tapi yang lainnya patah
semua
sehingga kakek sekarang pake kursi roda heheheh2X
Suami Idaman
Sekumpulan
pria berada di ruang ganti di salah satu tempat gym terkemuka dan eksklusif di
pusat kota . Tiba2 terdengar deringan hp di penjuru ruangan itu. Salah satu
dari pria itu menjawab panggilan tersebut dan terjadilah obrolan berikut:
“Hallo?”
“Abang, ini
ayang.”
“Eemmmmm….”
“Abang masih
di tempat gym ya?”
“iya…”
“Ayang
sekarang lagi ada di shopping complex dekat tempat gym abang. Ayang liat Louis
Vuitton punya koleksi tas baru. Harganya murah kok, Cuma Rp. 7.000.000 aja…
Boleh beli nggak, Bang?”
“O.K, belilah
kalau kamu sudah sangat menyukainya.”
“Ahhhhh….thanks
abang,dan tadi sebelon ayang datang kesini,ayang ada singgah ke pameran mobil
dan ngeliat mobil Mercedes terbaru.
Ayang suka
banget dengan modelnya, dan ayang juga sudah ngobrol dengan penjualnya dan dia
setuju mau kasi ‘good price’. Lagian kan bagus juga kalo mobil BMW yg kita beli
thn lalu itu
ditukar dengan
yg baru.
“Berapa harga
yang dia kasih?”
“Lagi harga
promo, jadi Cuma Rp. 550 juta aja, bang…”
“O.K pastikan
harga itu sudah ‘on the road’.”
“Great, ada 1
lagi, bang.”
“Apa?”
“Tadi pagi
ayang iseng-iseng singgah ke agent real estate dan ternyata rumah yg kita liat
kemarin2 itu ternyata dijual..!!! Abang ingat ga?? Rumah seluas 1000 meter di
Kebayoran Baru yang ada
kolam renang
berbentuk love, trus ada taman orchidnya dibelakang rumah yang berhadapan
lapangan tennis itu, dan yang garasinya muat 4 mobil itu….Cantik kan bang?”
“Berapa harga
yang mereka minta?”
“Cuma Rp 10
milyar saja. ok kan harganya,dan ayang liat kalo tabungan abang cukup buat beli
itu.”
“Baguslah
kalau begitu. Kalo kamu bisa tawar jadi Rp 8,5 milyar silakan aja…”
“OK abang
sayang,terima kasih bang. kita jumpa nanti malam ya?? I luv u.”
“bye…i luv u
too.”
Pria itu
berhenti ngomong dan menutup flip hp nya.sambil mengangkat tangan dan memegang
hp itu,dia bertanya pada orang2 yang di ruangan tersebut dan dengan suara keras
dia bilang gini :
” ADA YANG TAU
NGGAK, INI HANDPHONE PUNYA SIAPA !!???”
Devisa,,,,
di
salah satu hotel di London inggris terdapat acara yang mengumpulkan para
pengusaha di seluruh dunia. salah satunya adalah pengusaha minyak dari irak.
tak lama setelah usman mengikat untanya. ia ditegur oleh temannya yang tak lain
adalah pengusaha asal amerika bernama george.
how
are you my friend ? “
alhamdulillah ane fine-fine aje “jawab si usman
sekarang kamu lagi bisnis apaan nih ?”tanya usman
ya biasa, lagi bisnis buah-buahan. di amrik lagi trend tuh bisnis kayak
gitu.”jawab si george
eh friend ngapain tuh kulit pisang kamu ambil dari tong sampah trus kamu
masukin ke kantong plastik ? tanya si usman
o…di
amrik kami mengolahnya menjadi makanan ringan lalu mengirimkannya ke irak.
Usman sedikit kesal karena dilecehkan oleh george. lalu usman meninggalkan
george menuju halaman depan untuk membersihkan kotoran untanya. tapi ternyata
george mengikutinya.
Hey apa yang loe lakuin,mengapa loe masukin kotoran unta ke tas lo ?? tanya
george penuh keheranan
karena masih kesal si usman pun menjawab seperti apa yang dikatakan oleh george
sebelumnya
O…..di irak kami mengolahnya menjadi sereal dan mengirimkannya ke
amerika.lumayan lah menambah devisa negara tuh !!!
Si Asep sedang
membaca emailnya, dan ada artikel menarik tentang cara berkenalan dengan (baca:
merayu) cewek. Salah satunya adalah dengan memulai perbincangan seperti berikut
:
Cowok : "Maaf, mbak. Mbak punya obeng, ngga?"
Cewek : "Ha? Nggak.."
Cowok : "Kalo nomer hp punya kan?"
Akhirnya, Asep Surasep ingin mencoba "rayuan maut" tersebut.
Dan... Di suatu taman...
Asep : "Maaf, mbak. Mbak punya obeng nggak?"
Cewek : "Punya... Mau yang plus atau minus?"
Asep : "Eh?!?,..ngg..yang minus aja mbak. Kalo palu punya nggak?"
Cewek : "Punya juga.. nih.."
Asep : "(Damn..) ?? Kalo kunci inggris, ada nggak?" (dengan penuh
pengharapan agar si cewek menjawab "tidak")
Cewek : "Ooo.. itu juga ada... dari ukuran 10 sampai 20. Mas mau yang
mana?"
Asep : "(buset...).. DAAMMMN...!! F&^%**K.... To the point aja deh,
mbak. Mbak punya nomer hape nggak?"
Cewek : "Ooo.. ini.. (sambil menyodorkan kartu nama dan brosur Ace
hardware). Kalo mas butuh perkakas, hubungi saya aja. Saya kebetulan di bagian
sales Ace Hardware, pusat perkakas yang terlengkap. Ace hardware gitu
lho!!!..."
Asep : "....nasiiib...." (sambil pergi dengan tertunduk lesu..)
Mogok Apa Teroris?
Jl. Arlington Avenue, jalan raya di Washington DC
itu tak seperti biasanya, Macet!. Aku yang kala itu terjebak di dalamnya hanya
berpikir dan heran ternyata di Amerika juga penuh kemacetan.
Tak lama ada bule ngetuk kaca mobil yang kukendarai, kubuka kaca sambil
bertanya dengan Bahasa Inggris-Sunda, "Ada apa, koq macet?"
"Presiden Bush diculik teroris!. Terorisnya minta tebusan satu milyar
dollar, jika tidak, Presiden Bush mau disiram bensin terus dibakar!"
"Lantas, tugas Anda?," tanyaku.
"Tugas saya adalah mengumpulkan sumbangan dari tiap mobil yang lewat....,"
jawab orang tersebut.
"Berapa saya harus menyumbang?," Kataku yang bingung dengan jumlah sumbangan
yang harus kuberikan.
"Terserah, seikhlasnya, but the others ada yang ngasih 5 liter, 7 liter,
bahkan 10 liter bensin...."
Kenapa King
Kong?
Kenapa King
Kong digunakan untuk nama Kera atau Monyet Raksasa, mengapa tidak mengunakan
Great Ape, King Monkey, Giant Ape, Giant Monkey atau yang lainnya?.
Menurut ahli bahasa kata King Kong berasal dari bahasa Inggris dan bahasa
latin, yang berarti Raja Monyet, King berarti Raja dan Kong (bahasa latin)
berarti monyet.
Berikut kata yang terkait dengan Kong.
- Kong Guan artinya Biskuit Monyet (Kong artinya Monyet dan Guan nama merk
biscuit.
- Ngong Kong artinya Monyet Jongkok, Ngong artinya duduk/jongkok (bahasa
sanskerta)
- Kong Kali Kong artinya Banyak Monyet (Monyet x Monyet = Banyak Monyet)
- Kong Res (Kongres), artinya Monyet Ngumpul (Res dari bahasa Inggris singkatan
dari residu/ sisa yang terkumpul)
- Kong Kow artinya Monyet Gaul (Kow dari bahasa Cina tidak formal artinya main/
bergaul/ ngumpul)
- Eng Kong artinya Mbahnya Monyet.
SIngkat
apa beda Megi Z sama tukang sayur?
kalo Megi Z teriak 'teganya-teganya' ,
kalo tukang sayur 'togenya-togenya'
kenapa di komputer ada tulisan ENTER?
karena kalo tulisannya ENTAR, programnya 'ngga jalan-jalan, dong.....
apa bahasa Arabnya orang jatuh dari
lantai 100 sebuah gedung?
innalillahi wa inna ilaihi rojiun
binatang apa yang paling panjang?
ular ngantri beras
kenapa gorila lubang hidungnya
besar?
karena jari-jarinya juga besar, biar pas buat ngupil
ikan apa yang lahir langsung disiksa ibunya?
ikan lohan (liat aja kepalanya benjol)
kenapa batman pake topeng?
karena malu celana dalamnya keliatan
Cu Kong berarti cucunya monyet?
Bo Kong? bolongan monyet?
Sing Kong? nyanyian monyet apa
makanan monyet?
Tragedi bulan
madu
Udah setengah
tahun Lisa dan Tono sibuk nyiapin acara bulan madu mereka,
Maklum penganten baru, kabarnya besok mereka akan bertolak menuju Jepang, kota
para Samurai. Dari malam mereka udah nyiapin perlengkapan b’wat n’tar di sono.
***
” Mas…. n’tar
klo dah nyampe mo ngapain dulu”. goda Lisa
” Ah… kamu
pura-pura gak tau dek!”.
Pikiran si
Lisa, membayangkan tono adalah seorang suami yang romantis abizzz..!!!!
” Ah…masa mo
langsung sih mas”.
” iya…biar
sempet”.
Pikiran lisa
semakin menjadi-jadi.
” kamu siap
gak dek”.
” selalu siap
mas”.
” berarti nanti
aku ngerapiin baju , kamu celana ya…. dek!”.
“hah…!!!!”.
Lisa tertegun
malu, ternyata yang ia pikirkan 1000% salah total.
” dah…dek sekarang kita tidur dah malem”.
pagi t’lah
tiba, sang surya , tetangga sebelah pun udah bangun. lisa dan tono udah berdiri
di depan pintu gerbang , nungguin taxi lewat.
“udah.. 1 jam
nunggu kok gak ada taxi lewatya…. dek”.
” lagi macet
kali mas”.
seperempat jam
kemudian tono memutuskan untuk menelfon security perumahan itu.
” mas… kok gak
ada taxi lewat ya….mas”.
” maaf.. mas
taxi gak boleh lewat sini”.
Obral Otak Pada 30
tahun yang akan datang, teknologi rekayasa genetika sudah demikian
berkembangnya, sehingga cangkok otak sudah dapat dilaksanakan dengan mudah.
Oleh karena itu banyak otak yang diawetkan menunggu pasien yang membutuhkan. Di
suatu bank/toko donor otak dijual otak dari berbagai negara di dunia. Dibawah
ini adalah daftar harga otak berdasarkan negara asal.
Asal Otak Harga
USA free/obral/sale
Inggris Rp. 1.000.000,-
Jerman Rp. 900.000,-
Jepang Rp. 100.000,-
... ...
Indonesia Rp. 1.000.000.000,-
Melihat daftar harga yang semacam itu, seorang turis yang masuk toko tersebut
menjadi heran, terus dia bertanya kepada yang empunya toko
"Pak, ... maaf pak kelihatannya daftar harga anda itu salah dan terbalik"
Yang punya toko: "Oh ... tidak bung, harga otak tersebut memang betul, ...
otak yang termurah adalah otak USA dan Jepang karena sering digunakan jadi
sudah rongsokan, ... kalau anda membutuhkan otak, yang terbaik adalah otak
Indonesia, karena masih orisinil, belum pernah dipakai selama hidup ..."
Dua Peria di
Akherat
Ada dua pria,
baru saja meninggal, sedang menunggu nasib di pintu akhirat, karena iseng,
mereka kemudian mengobrol.
Pria 1 :
“Sebab apa kamu meninggal ?”.
Pria 2 : “Mati beku”.
Pria 1 : “Bagaimana rasanya mati beku ?”.
Pria 2 : “Nggak terlalu sakit, mula2x merasa dingin, lalu merasa badan mulai
beku, dan selanjutnya gampang saja, tahu2x saya sudah berada di sini, lha situ
sendiri kenapa matinya ?”.
Pria 1 :
“Serangan jantung, saya selalu curiga, istri saya ada main dengan cowok lain,
jadi satu hari saya pulang kantor lebih cepat, saya mendengar suara pria, lalu
segera saya lari ke kamar saya di lantai dua, istri
saya ada di ranjang, tapi kok tidak ada orang lain, saya buka lemari pakaian,
tidak ada orang, saya lari ke dapur dilantai satu, nggak ada orang, saya lari
ke kamar mandi, melewati kulkas, nggak ada orang juga, terus saya lari langsung
ke lantai 3, & begitu sampai, saya kena serangan jantung & mati”.
Pria 2 :
“Sayang sekali, coba kalau waktu itu anda buka saja itu pintu kulkas, mungkin
kita berdua nggak bakal mati”.
Sopir Taksi Baru
Setelah
berjalan sekian lama, penumpang menepuk pundak sopir taksi untuk menanyakan
sesuatu. Reaksinya sungguh tak terduga. Sopir taksi begitu terkejutnya sampai
tak sengaja menginjak gas lebih dalam dan hampir saja menabrak mobil lain.
Akhirnya ia
bisa menguasai kemudi dan menghentikan mobilnya di pinggir jalan.
“Tolong,
jangan sekali-sekali melakukan itu lagi,” kata sopir taksi dengan wajah pucat
dan menahan marah.
Penumpang:
“Maaf, saya tidak bermaksud mengejutkan. Saya tidak mengira kalau menyentuh
pundak saja bisa begitu mengejutkan Bapak.”
Sopir taksi:
“Persoalannya begini, ini hari pertama saya jadi sopir taksi. Bapak juga
merupakan penumpang pertama.”
Penumpang: “Oh
begitu. Terus, kok bisa kaget begitu?”
Sopir taksi:
“Sebelumnya saya adalah sopir mobil jenazah.”
LOGIC THINKER
Pada suatu
hari di suatu bar, masuklah seorang berpakaian perlente dan minum di bar
tersebut.
Sang bartender melihat manusia keren tersebut tertarik dan bertanya: Apa
pekerjaan bung? Lalu orang itu menjawab, ooooo saya adalah seorang Logic
Thinker.
Si bartender
bingung dan bertanya : apa itu pekerjaan logic thinker?
Orang itu menjawab: wah susah menerangkannya, soalnya memang bukan pekerjaan
yang lazim, tapi saya akan kasih anda contoh saja, ok?
Bartender : Ok!
tamu : Begini, pertama-tama saya bertanya dulu, apakah anda punya akuarium?
Bartender : O ya saya punya akuarium buesuaaarrr di rumah.
tamu : Nah kalo anda punya akuarium , logisnya anda punya ikan
Bartender : O ya saya punya ikan berbagai jenis
tamu : nah kalo anda punya ikan , anda pasti sayang binatang
bartender : Oya betul sekali saya sangat sayang pada binatang
tamu : Kalo anda sayang binatang, apalagi pada anak anda!! Anda pasti sangat
menyayangi anak anda.
bartender : Betul sekali (kegirangan) saya mencintai anak saya lebih dari ikan.
tamu : Nah logisnya, jika punya anak pasti punya istri.
bartender : Anda kok tahu? saya memang punya istri cantik jelita.
tamu : Tentu saja saya tahu karena itu semua hanya logis saja. nah sekarang
pertanyaan terakhir, jika anda punya istri dan anak, berarti anda tidak
impoten!!! betul?
bartender : 100% betul saya tidak impoten.
tamu : Nah begitulah kira-kira logic thinker itu.
bartender : oooo begitu tho? saya ngerti sekarang (sambil takjub)
Lalu setelah
tamu itu pergi, datanglah teman si bartender dan bertanya:
teman : eh, kamu tadi kok asyik sekali omong apa?
bartender : ooo tadi saya membicarakan pekerjaan orang itu sebagai logic thinker
teman : apa itu logic thinker
bartender : Begini lho saya terangkan (lagaknya kumat) pertama-tama saya tanya
dahulu : kamu punya akuarium ndak?
teman : ndak punya tuh?
bartender : (berseru dengan keras dan pasti) BERARTI ANDA IMPOTEN!
Di era globalisasi, dimana kemajuan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi ( IPTEK ) yang
semakin canggih, peradaban manusia yang semakin moderen ditandai pula akan
tingkat nilai keberadaan informasi yang semakin tinggi dan beranekaragam
bentuknya.Saat ini keberadaan akan informasi telah
mudah untuk ditemukan bagi kalangan pengguna informasi tersebut, karena dengan
beranekaragamnya jenis informasi telah tersedia dalam satu tempat. Perpustakaan
adalah salah satu tempat yang memiliki peran sebagai tempat penyimpanan, penyediaan
berbagai jenis dan bentuk informasi yang siap untuk dimanfaatkan oleh pengguna
atau pencari informasi. MenurutSutarno
(2006:11) perpustakaan adalah suatu ruangan bagian dari gedung / bangunan atau gedung tersendiri yang berisikan
buku-buku koleksi yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk
dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca.
Agar informasi atau bahan
pustaka ( buku ) di perpustakaan dapat dimanfaatkan atau ditemukan kembali
dengan mudah maka dibutuhkan sistem pengolahan dengan baik dan sistematis. MenurutMastini Hardjoprakoso ( 1992 : 47 )
kegiatan didalam sistem pengolahan bahan pustaka ( buku ) memiliki tahap-tahap
antara lain pemeriksaan, inventarisasi, klasifikasi, nomor panggil,
katalogisasi, perlengkapan, penyusunan. Namun berdasarkan Magang di perpustakaan Fakultas Pertanian Perikanan
dan Biologi , terdapat perbedaan sistem tahapan yang digunakan, adapun tahap pelaksanaanya
antara lain: pengecekan bahan pustaka/buku (pemeriksaan), klasifikasi ( penentuan subjek
dan nomor klasifikasi ) , inventarisasi,
katalogisasi, perlengkapan buku, penyusunan dalam rak-rak buku (shelving).
Dari latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk menyusun
Laporan Magang ini dengan judul
“Pengolahan Koleksi Bahan Pustaka ( Buku ) di Perpustakaan Fakultas Pertanian
Universitas Bangka Belitung”.
1.2Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat
merumuskan masalah yaitu “Bagaimana pengolahan bahan pustaka ( Buku ) di
perpustakaan Fakultas Pertanian
Universitas Bangka Belitung”
1.3Tujuan dan Manfaat Laporan
1.3.1 Tujuan Laporan
Adapun tujuan dari
penyusunan laporan ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pengolahan bahan pustaka ( buku ) di perpustakaan Fakultas
Pertanian Universitas Bangka Belitung.
1.3.2 Manfaat Laporan
Manfaat dari
penyusunan laporan yang penulis buat ini adalah
Dapat digunakan sebagai bahan
acuan bagi yang membutuhkan informasi tentang pengolahan bahan pustaka
(buku).
Dapat digunakan sebagai bahan
acuan bagi pengelola di perpustakaan Fakultas Pertanian Universitas Bangka
Belitung.
Sebagai pedoman evaluasi bagi
perpustakaan Agro Komplek Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
1.4Metode Laporan
1.4.1Ruang Lingkup Laporan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka
ruang lingkup laporan ini terbatas pada pengolahan bahan pustaka ( buku ) di
perpustakaan Agro Komplek Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
1.4.2Metode laporan
1.Observasi
Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung di
lokasi PKL yaitu Perpustakaan Agro Komplek Fakultas Pertanian Universitas
Bengkulu.
2.Interview ( wawancara )
Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya
jawab secara langsung terhadap koordinator perpustakaan dan staf pengelola
perpustakaan Agro Komplek Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
3.Kajian Pustaka
Teknik pengumpulan data dengan
cara membaca buku – buku, LTA, yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
1.5Sistematika Laporan
BABI. Pendahuluan
Pada bab I menguraikan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan laporan, metode laporan, ruang lingkup laporan dan sistematikan laporan.
BAB II. Kajian Pustaka
Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang
beberapa teori yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas antara lain :
Pengertian Pengolahan Bahan Pustaka ( buku ), Jenis Bahan Pustaka, dan prosedur
pengolahan bahan pustaka (buku)
BAB III. Temuan-Temuan
Pada bab ini akan menguraikan berbagai temuan
yang ada di lapangan dan pembahasan yang berisikan mengenai pengolahan bahan
pustaka ( buku ) di perpustakaan Agro Komplek Fakultas Pertanian Universitas
Bengkulu.
BAB IV. Kesimpulan
dan Saran
Pada bab ini akan memuat tentang kesimpulan
berdasarkan hasil pembahasan dan dilengkapi dengan saran-saran yang mungkin
bermanfaat bagi Perpustakaan Agro Komplek Fakultas Pertanian Universitas
Bengkulu.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1Pengertian Perpustakaan
Pada umumnya banyak para ahli mengartikan istilah
perpustakaan dengan sudut pandang yang berbeda-beda seperti halnya terdapat
pernyataan yang memberikan pengertian dari segi gedung dan terdapat pula
menekankan dalam pengertian dari segi koleksi bahan pustaka yang dimilikinya.
Menurut Sutarno (2006:11) perpustakaan adalah suatu
ruangan bagian dari gedung/bangunan, atau gedung tersendiri yang berisi
buku-buku koleksi yang disusun dan diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk
dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca.
Lain halnya pendapat dari Sulistyo-Basuki (1999:5) perpustakaan
adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang
digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan
menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca bukan untuk dijual. Dalam
pengertian buku dan terbitan lainnya termaksud didalamnya semua bahan cetak
(Buku, Majalah, Prosiding, Manuskrip dan berbagai karya media Audivisual
seperti Film, Slide, Kaset Piringan Hitam, bentuk Micro sepertri Micro Film,
Microfish.).
Dari beberapa pernyataan
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah sebuah gedung atau
ruangan yang berisikan berbagai macam jenis dan bentuk koleksi dan bahan
pustaka yang telah diproses atau diolah sedemikian rupa berdasarkan
aturan-aturan tertentu dan siap untuk dimanfaatkan oleh pengguna (user).
2.2Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi
Menurut Soejono
Trimo (1992:3) perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu lembaga dimana
dikumpulkan, diolah / dikembangkan, diciptakan dan disebarkan gagasan – gagasan
manusia dalam bentuk buku-buku atau bahan lainnya (seperti slides, film strip, film, models,
pita suara dsb) yang diperuntukkan tidak hanya bagi individu-individu dalam
lingkungan universitas / institut yang bersangkutan saja, akan tetapi juga bagi
orang-orang diluar bidang lembaga penaung itu diberikan kesempatan untuk
mempergunakan. Menurut Noerhayati ( 1987
: 1) perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu unit kerja yang merupakan
bagian integral dari suatu lembaga induknya, yang bersama-sama dengan unit
lainnya tetapi dalam peranan yang berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi
yang bersangkutan dalam pelaksanaan Tri Dharmanya.
Dari pernyataan di atas
maka dapat disimpulkan bahwa, perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan
yang berdiri pada wilayah perguruan tinggi dan terdaftar sebagai salah satu
unit kerja yang merupakan bagian integral pada perguruan tinggi.
2.3 Pengertian Bahan Pustaka
Menurut Ibrahim
Bafadal (2008 : 27) bahan-bahan pustaka ada bermacam-macam, hal ini tergantung
dari mana kita meninjaunya.
1.Jenis bahan pustaka ditinjau dari
bentuknya yaitu:
a.Bahan pustaka berupa buku
Seperti buku tentang psikolog, buku bahasa indonesia,
buku-buku tentang ilmu pengetahuan sosial, buku-buku tentang agama, buku-buku
tentang ilmu pengetahuan alam.
b. Bahan pustaka bukan buku
Bahan pustaka bukan buku seperti surat
kabar, majalah, peta, globe, piringan hitam, dll. Bahan pustaka jenis ini dapat
dibagi lagi menjadi dua jenis antara lain:
ØBahan tertulis antara lain: surat kabar, majalah,
brosur, laporan klipping
ØBahan-bahan berupa alat-alat pengajaran
antara lain: tipe, film proyektor, recorder, radio, dll.
2.Ditinjau dari isinya, bahan pustaka dapat
dibagi kedalam 2 kelompok yaitu:
1) Bahan
pustaka yang isinya fiksi, seperti: buku cerita anak-anak, cerpen, novel dll.
2) Bahan
pustaka yang isinya non fiksi seperti: buku referensi, kamus, ensiklopedi, majalah, surat kabar.
Menurut Soejono Trimo (
1986:6) bahan pustaka terdiri dari buku,
penerbit yang diterbitkan secara berseri dan skripsi, brosur, katalog-katalog
dari penerbit, lembaga pendidikan, contoh-contoh tes atau standard test, bahan-bahan
audio visual seperti film, film strip, slides, gambar atau flat-pictures, pita
suara, piringan hitam, bola dunia, peta, poster, models dll.
Dari pernyataan diatas maka
dapat disimpulkan, bahwa bahan pustaka adalah bahan yang diterbitkan baik
berupa cetak maupun non cetak berisikan informasi-informasi kemudian
ditempatkan kedalam sebuah perpustakaan untuk diola secara sistematis dengan
tujuan memberikan kemudahan pada pengguna ( user
) dalam menelusur informasi yang diinginkan.
2.4Pengertian Pengolahan
Bahan Pustaka
Pada organisasi suatu perpustakaan, unit pengolahan
adalah salah satu aset penting yang harus diperhatikan di dalam pengimplementasian
suatu perpustakaan. Karena titik dari keberhasilan suatu perpustakaan tersebut
dilihat dari segi pengolahannya. Dikalangan pustakawan istilah pengolahan dapat
diterjemahkan menjadi berbagai penafsiran diantarannya, menurut Sutarno (2005:103)
pengolahan atau processing koleksi
perpustakaan merupakan serangkaian pekerjaan dilakukan sejak bahan pustaka
diterima oleh perpustakaan sampai dengan siap dipergunakan oleh pemakai,
tujuannya agar semua koleksi dapat ditemukan / ditelusur dan dipergunakan dengan
mudah oleh pemakai.
Menurut Mastini Hardjoprakoso(1992: 47) pengolahan bahan pustaka dalam perpustakaan adalah proses
mempersiapkan bahan pustaka untuk digunakan, segera setelah tibanya bahan
pustaka dalam perpustakaan sampai tersusunya di rak atau di tempat lain, siap
untuk dipakai. Adapun proses tersebut terdiri dari pemeriksaan bahan pustaka,
inventaris, klasifikasi, katalogisasi, perlengkapan dan penyusunan.
Dari pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, pengolahan
bahan pustaka adalah salah satu kegiatan yang dilakukan secara sistematis mulai
dari bahan pustaka tersebut masuk hingga siap untuk digunakan oleh pengguna ( user ), yang bertujuan memberikan
kemudahan penelusuran informasi bahan
pustaka.
2.5Prosedur Pengolahan Bahan
Pustaka.
Prosedur pengolahan bahan pustaka merupakan proses
pengolahan atau cara kerja yang dilakukan secara sistematis mulai dari bahan
pustaka masuk perpustakaan hingga siap untuk digunakan oleh pengguna. Adapun
prosedur pengolahan bahan pustaka antara lain:
2.5.1pengecekan bahan pustaka (pemeriksaan)
menurut Mastini Hardjoprakoso (1992:47) berpendapat
bahwa langkah pertama pertama dalam pengolahan bahan adalah memeriksa apakah
sesuai dengan pesanan, apakah dalam keadaan utuh, tidak ada halaman yang hilang atau nomor halaman
berantakan, dsb. Sedangkan menurut Soejono Trimo (1997:47) pemeriksaan adalah pencocokan
faktur dengan buku-buku yang baru datang serta kartu pesanannya ( atau daftar
pesanan yang ada dalam file di perpustakaan).
Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa,
pengecekan bahan pustaka (pemeriksaan) adalah kegiatan dari sebuah pengolahan
bahan pustaka (buku) yaitu memeriksa bahan pustaka yang baru datang atau masuk
dengan tujuan mencocokan terhadap bahan koleksi yang masuk dengan daftar
permintaan yang diinginkan.
2.5.2 Inventarisasi
Inventarisasi
adalah salah satu kegiatan mendaftarkan buku-buku (koleksi bahan pustaka) yang
baru masuk pada perpustakaan tersebut, baik diproleh dari pembelian, hadiah, hibah,
tukar-menukar atau pinjam meminjam, harus dicatat kedalam buku induk atau buku
inventaris perpustakaan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam menyusun
laporan mengenai perkembangan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut.
Menurut Noerhayati(1986:118)
Inventaris koleksi adalah berupa kegiatan pencatatan koleksi bahan pustaka
kedalam inventaris (buku induk koleksi) sebagai tanda bukti perbendaharaan perpustakaan.
Menurut Mastini Hardjoprakoso
(1992:47) inventarisasi adalah
pencatatan setiap bahan pustaka yang masuk secara kronologis. Dari buku,
kita dapat mengetahui berapa buku yang telah masuk dalam jangka waktu tertentu,
sumber dan harga setiap buku bila dibeli
Adapun
bagian-bagian kolom atau lajur dari buku induk
antara lain:
1.Tanggal Masuk
2.Nomor Induk
3.Pengarang
4.Judul
5.Penerbit
6.Tahun Terbit
7.Sumber
8.Harga
9.Keterangan
Dari pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, inventarisasi
adalah kegiatan pendaftaran atau pencatatan bahan pustaka kedalam buku besar (
buku induk / inventaris ) secara sistematis dengan memuat berbagai keterangan
yang dapat mewakili dari pada bahan pustaka tersebut.
2.5.3 Katalogisasi
Menurut Sutarno (2005 : 104) katalogisasi adalah kegiatan
membuat katalog setiap koleksi dengan memuat deskripsi atas fisik buku/ bahan
pustaka secara lengakap mencangkup antara lain pengarang, judul, penerbit,
tahun terbit, jumlah halaman, kolasi, ilustrasi dll.
Menurut Pawit.M.Yusup
(1995 :75) katalog merupakan daftar susunan alfabetis (atau dengan cara lain)
mengenai suatu barang, item, atau dengan barang lain dengan tambahan
informasi-informasi singkat dari bahan atau item tersebut, termasuk ukuran,
warna bahkan harga.
Katalog dapat disajikan dalam
bentuk kartu, buku, atau lembaran lepas maupun on line. Terdapat berbagai macam bentuk kartu katalog yang dapat
digunakan oleh pengguna didalam penelusuran informasi, adapun macam jenis
bentuk kartu katalog, menurut Soejono
Trimo(1997 : 19) Jenis-jenis kartu
katalog antara lain:
1.Katalog Pengarang
2.Katalog Judul
3.Katalog Subjek
Adapun unsur-unsur atau keterangan yang dicantumkan di dalam
penulisan katalog agar dapat mewakili
dari tiap buku-buku (koleksi bahan pustaka) antara lain:
1.Nama Pengarang secara lengkap
2.Judul bukunya secara lengkap
3.Edisi, jika ada
4.Tempat terbitan dan nama
terbitnya
5.Tahun diterbitkan buku itu,
6.Jumlah halamannya, jika buku
tersebut diterbitkan dalam bentuk jilid maka yang disebut adalah jumlah
jilidnya.
7.Keterangan-keterangan lainnya, misalnya
gambar, peta, tabel dll
8.Nomor kode
buku tersebut yang menyatakan tempat buku itu pada raknya (dalam hal
ini disebut pula Call Number buku tersebut) yang biasanya dicantumkan pada ujung
kiri kartu katalognya.
Dari pernyataan di atas maka,
dapat disimpulkan bahwa katalogisasi adalah kegiatan mendaftarkan informasi – informasi
deskripsi bahan pustaka ( buku ) baik fisik taupun nonfisik yang disusun secara
sistematis dengan tujuan dapat mewakili dari suatu dokumen ( bahan pustaka )
tersebut.
2.5.3.1 Fungsi Katalog
Adapun fungsi dari
katalogisasimenurut Lasa. H.s. ( 1994
: 45 ) yaitu:
Mencatat
koleksi yang dimiliki oleh suatu perpustakaan.
Memudahkan
para pembaca dalam mencari bahan pustaka yang diinginkan
Mengembangkan
standar bibliografi secara internasional.
Sedangkan menurut Pawit M.
Yusup (1995: 76) secara umum fungsi katalogisasi yaitu:
Menunjukkan
suatu tempat buku atau bahan lain dengan menggunakan lambang-lambang angka
klasifikasi dalam bentuk nomor panggil ( call number)
Mendaftarkan
semua buku dan bahan lainnya dengan susunan alfabetis nama pengarang,
judul maupun subyek buku yang bersangkutan, kedalam suatu tempat khusus di
perpustakaan untuk memudahkan pencarian entri atau informasi yang
diperlukan.
Memberikan
kemudahan untuk mencari suatu buku atau bahan lain di perpustakaan dengan
hanya mengetahui salah satu dari daftar kelengkapan buku yang
bersangkutan.
2.5.4Klasifikasi
Klasifikasi atau pemilahan merupakan salah satu proses
vital dalam manajemen perpustakaan yang ideal. Proses ini begitu penting dan
merupakan kunci mendasar bagi proses-proses lainnya untuk bisa berjalan secara
sistematis, dilihat dari arti istilah klasifikasi itu sendiri. Menurut Mastini Hardjoprakoso
(1992 : 48) Klasifikasi adalah suatu sistem pengelompokan atau penggolongan
buku – buku menurut suatu aturan yang logis agar memudahkan para pemakai
perpustakaan menemukan buku yang dikehendaki. Aturan yang logis itu adalah menurut golongan
(kelas) atau cabang ilmu pengetahuan.
Menurut Towa P. Hamakonda dan
J.N.B Tairas( 2001:1 ) klasifikasi
adalah pengelompokkan pada sejumlah objek, gagasan, buku atau benda-benda lain
kedalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama.
Berdasarkan pernyataan diatas
maka dapat disimpulkan bahwa, klasifikasi adalah salah satu kegiatan penting dalam
bidang pengolahan bahan pustaka, yaitu mengelompokkan atau menggolongkan bahan pustaka
berdasarkan kelas-kelas ( nomor ) yang sama atau mirip dengan tujuan agar bahan
pustaka tersebut dapat tersusun dengan rapi dan mudah untuk melakukan
penelusuran, apabila sewaktu-waktu bahan pustaka tersebut diperlukan.
Pada umumnya sistem klasifikasi yang sering digunakan
pada perpustakaan adalah sistem klasifikasi Dewey
Decimal Classification ( DDC ). Dewey
Decimal Classification diciptakan oleh seorang pustakawan AmhersCollege
bernama Melvil Dewey pada tahun
1873. Menurut Soejono Trimo(1997 : 25 ) Pada buku DDC pada dasarnya dapat dibagi kedalam
tiga bagian yang terpenting yakni:
1.Daftar from division, yang memberikan pemabagian lebih lanjut atas
golongan – golongan atau cara pengolahannya, dan bentuk fisik bukunya.
2.Daftar klasifikasi, yang berisi
nomor klasifikasi dan ilmu pengetahuan menurut pembagian Melvil Dewey, yaitu
pengarang Dewey DecimalClassification .
3.Daftar Relative Index, suatu alat penolong bagi petugas perpustakaan untuk
mencari nomor – nomor kalsifikasi dalam daftar klasifikasi tersebut
2.5.4.2Menganalisa suatu bahan
pustaka.
Towa P. Hamakonda dan J.N.B
Tairas (2001 :15), berpendapat bahwa menganalisa suatu bahan pustaka dapat
dilakukan sebagai berikut:
1.Judul buku.
2.Daftar isi.
3.Bibliografi atau sumber yang dipakai untuk menyusun buku itu.
4.Kata pengantar atau pendahuluan.
5.Apabila keempat langkah tersebut belum
memadai untuk menentukan subyek buku buku itu, maka dapat dilakukan dengan
membaca sebagian teks buku itu atau mencari sumber informasi lainnya.
2.5.4.3Tujuan Klasifikasi
Pemilahan bahan pustaka bertujuan untuk membagi bahan –
bahan pustaka yang ada menjadi berbagai kelompok sesuai dengan tema, judul,
penulis dan parameter – parameter lainnya yang akan memudahkan penempatan bahan
pustaka tersebut dalam rak – rak buku. Serta yang lebih penting lagi adalah
untuk memudahkan proses pemanggilan kembali ( Recalling ) ketika buku – buku tersebut dibutuhkan.
MenurutSoejono Trimo( 197 : 25 ) tujuan klasifikasi adalah agar buku – buku yang mempunyai subjek
yang saling berhubungan, berdekatan atau berkaitan. Sedangkan Sutarno (
2005:105) berpendapat bahwa tujuan klasifikasi adalah agar semua subyek yang
sama pemberian nomor kode (kelas) atas semua sumber informasi menurut suatu sistem
tertentu.
Dari pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa,
tujuan dari pengklasifikasian adalah memberikan kemudahan dalam melakukan
penyusunan bahan pustaka ( buku ), serta memudahkan didalam penelusuran
informasi yang ada pada bahan pustaka ( buku ) apabila sewaktu-waktu diperlukan
berdasarkan subyek yang berkaitan atau nomor-nomor klasifikasi yang telah
dibuat.
2.5.5 Perlengkapan Pada Buku
Menurut Sutarno
( 2005 : 107 ) pembuatan perlengkapan koleksi bahan pustaka antara lain:
1.Label
2.Kartu buku
3.Kantong Buku
4.Slip Buku
5.Slip Tanggal
Menurut Soeatminah (1992:82) perlengkapan atau kegiatan pemberian
label buku antara lain:
1.Memberi label sandi buku yang
ditempel pada punggung buku.
2.Membuat kartu buku untuk setiap
eksemplar
3.Membuat label tanggal dan
ditempelkan dalam buku
Dari pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, perlengkapan
pada buku adalah berupa bahan-bahan berupa label, kartu buku, kantong buku,
slip buku, slip tanggal yang dibuat dengan tujuan memberikan kemudahan kepada
petugas didalam mengolah bahan pustaka (
buku ).
2.5.6Penyusunan Koleksi
Penyusunan atau shelving
merupakan tahap akhir dari sebuah pengolahan bahan pustaka. Penempatan koleksi
pada rak buku atau tempat tertentu dilakukan agar pengguna dapat menelusur
penempatan koleksi tersebut. Menurut Sutarno (2005: 107 ) Penyusunan ini ada dua
cara yaitu: pertama, penempatan tetap maksudnya bahwa setiap koleksi yang sudah
ditempatkan pada suatu tempat seterusnya berada ditempat tersebut, tidak
berubah, jika ada penambahan disusun pada urutan selanjutnya. Kedua, penempatan
tidak tetap artinya bahwa penempatan koleksi bisa dipindahkan atau digeser jika
ada penambahan atau pengurangan koleksi dengan yang sama atau berdekatan.
Sedangkan menurut Soejono Trimo
(1986 : 94-95) penyusunan atau
Shelving dapat disusun berdasarkan nomor klas dengan cara penyusunan sebagai
berikut:
Dimulai dari angka desimal kecil
keangka desimal besar
Penyusunan dari kiri kekanan dalam
suatu kotak almari dari atas kebawah
Diikuti penyusunan urutan huruf,
yaitu tiga huruf pertama nama pengarang secara alfabetis dan satu huruf
judul.
Dari pernyataan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa, penyusunan koleksi adalah kegiatan tahap akhir dari
pengolahan bahan pustaka ( buku ), dimana buku-buku disusun ke dalam rak-rak
berdasarkan kelas-kelas / golongan tertentu.
BAB III
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Temuan
3.1.1 Sejarah Perpustakaan Agro Komplek Fakultas
Pertanian Universitas Bengkulu
Perpustakaan
Agro Komplek Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu dari awal berdirinya
hingga sekarang telah mengalami perpindahan tempat/lokasi. Awal berdiri pada
tahun 1982 bertempat di Gedung H. Kemudian pada tahun 1990 keberadaan perpustakaan
Agro Komplek Fakultas Pertanian pindah ke gedung E. Selanjutnya pada tahun 1998
alokasi keberadaanya terjadi mengalami perpindahan, yaitu ke gedung V, dan
terakhir pindah kegedung U pada tahun
2000 hingga pada akhirnya pada tahun 2002 perpustakaan Agro Komplek Fakultas
Pertanian telah menempati gedung tersendiri..
3.1.2 Lokasi
Perpustakaan
Agro komplek Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu Mempunyai gedung
tersendiri dengan luas ruangn 25 x 25 m. Adapun lokasi keberadaan
perpustakaan Agro Komplek Fakultas
Pertanian Universitas Bengkulu anata lain:
Sebelah
Barat berbatasan dengan gedung GB I
Sebelah
Selatan berdekatan dengan gedung
Laboratorium jurusan
Kehutanan dan Peternakan.
Sebelah
Utara berbatasan dengan gedung
Laboratorium Agronomi dan,
Sebelah
Timur berbatasan dengan gedung belajar mahasiswa Agronomi.
3.1.3 Kedudukan dan Tujuan
Kedudukan
Kedudukan Perpustakaan Agro Komplek
Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu berada langsung di bawah naungan pembantu
dekan bidang administrasi umum dan bertanggung jawab sepenuhnya kepada Dekan
Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
Tujuan
Adapun tujuan berdirinya perpustakaan
Agro Komplek Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu antara lain:
Memperlancar proses belajar-mengajar di lingkungan
Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
Mendorong
mahasiswa untuk belajar menggunakan dan memanfaatkan bahan pustaka yang
ada
Mendukung, memperlancar dan mempertinggi
kualitas pelaksanaan program kegiatan fakultas khususnya dan kegiatan
perguruan tinggi umumnya.
3.1.4 Tugas dan Fungsi.
Perpustakaan
Agro Komplek Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu memiliki tugas yaitu memberikan
pelayanan kepada pengguna. Adapun Fungsi didirikan perpustakaan
ini antara lain:
a.Sebagai sarana pendidikan
secara langsung / formal bagi kalangan mahasiswa dan dosen khususnya di wilayah
Universitas Bengkulu.
b.Sebagai tempat mencari informasi
yang dibutuhkan oleh pengguna ( user
)
c.Mengorganisasikan bahan – bahan pustaka
agar mudah digunakan oleh pengguna.
3.1.5 Organisasi dan Personalia
Di perpustakaan Agro Komplek Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu telah memiliki struktur organisasi yang ideal, dalam hal
ini sangat membantu didalam aktivitas-aktivitas di perputakaan tersebut. Adapun
struktur organisasi dapat dilihat pada
lembar lampiran 1.
Adapun
staf / petugas perpustakaan Agro Komplek Fakultas Pertanian Universitas
Bengkulu terdapat empat orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda-beda.
No
Nama
Keterangan
Pendidikan
1
Ir. Mat
Syafrudin
Koordinator
Sarjana
Pertanian
2
Taharudin, SH
Staf
Sarjana Hukum
Azhar
Staf
Sarjana Sosial
4
Nety Herawati
Staf
SMA
Sumber : staf Perpustakaan Agro Komplek Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2009
Berdasarkan tabel
di atas, perpustakaan Agro Komplek Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
belum memiliki staf pustakawan berlatar belakang pendidikan Sarjana
Perpustakaan.
3.1.6 Pengolahan Bahan Pustaka di
Perpustakaan Agro Komplek Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu.
Di perpustakaan Agro Komplek Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu memiliki prosedur pengolahan bahan pustaka yang biasa
mereka lakukan adalah sebagai berikut:
3.1.6.1 Pengecekan Bahan Pustaka ( Pemeriksaan )
Kegiatan Pengecekan bahan pustaka adalah awal dari kegiatan yang
dilakukan dalam pengolahan bahan
pustaka, pengecekan dilakukan sejak bahan pustaka baru datang atau masuk ke perpustakaan, pengecekan ini
dilakukan dengan tujuan untuk mencocokkan daftar permintaan buku dengan daftar
buku yang diterima. Di perpustakaan Agro Komplek Fakultas Pertanian dalam
proses pengecekan bahan pustaka (buku) kegiatannya antara lain:
a.Mencocokan / kesesuaian judul
yang diminta dalam daftar permintaan dengan judul-judul buku yang telah
diterima.
b.Apabila judul buku tersebut
telah sesuai dengan judul buku yang ada di daftar permintaan maka, petugas
cukup mencontreng ( √ ) judul dalam daftar permintaan. Pemberian contrengan ini
sebagai tanda bukti bahwa buku tersebut telah sesuai dengan permintaan.
Sebaliknya jika judul buku tersebut tidak sesuai dengan daftar perminitaan
maka, petugas dapat menandai dengan menyilangnya ( X ) kemudian buku yang tidak sesuai tadi untuk
sementara disisihkan.
c.Setelah pencocokan judul, tahap
selanjutnya yaitu pengecekan terhadap jumlah eksemplar dari tiap-tiap judul
yang ada dalam daftar permintaan dengan jumlah eksemplar yang terima. Jika
tidak sesuai, petugas cukup menulis jumlah eksemplar yang diterima dalam daftar
permintaan.
d.Tahap berikutnya yaitu
pengecekan terhadap kelayakan bentuk fisik seperti: kerusakan cover, halaman atau halaman yang hilang
dll.
e.Tahap terakhir yaitu, petugas
membuat surat
pemberitahuan yang akan diajukan kepada bagian pengadaan ( Kabag TU ). Adapun
isi pemberitahuan antara lain:
§ Jumlah buku dan eksemplar
yang telah diterima.
§Jumlah ketidak sesuaian judul dan eksemplar yang telah diterima,
§Jumlah ketidak layakan fisik buku seperti kerusakan cover, lembar halaman yang hilang, dll.
3.1.6.2 Klasifikasi
Di
perpustakaan Agro Komplek Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu telah
melaksanakan klasifikasi yaitu penentuan satu subyek buku dan nomor klasifikasi
dilakukan dengan menggunakan buku
pedoman Dewey Decimal Classification (
DDC ).
Penentuan subyek buku, dan
nomor klasifikasi
a.Menentukan
satu subyek dengan melihat judul buku atau daftar isi dalam buku tersebut.
Pengambilan subyek secara luas.
Contoh:
judul : Agribisnis Syariah
Subyek : Produksi Industri
b.Menentukan nomor klasifikasi berdasarkan
subyek tersebut.
Contoh: Subyek
: Produksi Industr
No.
Klasifikasi : 338.
c.Menentukan kepengarangan buku dilakukan
dengan melihat cover buku halaman judul, atau pada punggung buku.
d.Kemudian dari nama pengarang, diambil tiga
huruf nama kedua dari pengarang ( pertama ) dan satu huruf dari judul kemudian
dituliskan pada sudut kanan halaman judul menggunakan pensil..
Contoh: Pengarang : E. Gumbar dan Yayuk Pratiwi
maka ditulis: GUM
Judul:
Agribisnis Syariah
maka ditulis dengan : a
Sehingga dari tahapan keseluruhan diatas
dapat ditulis dalam bentuk:
contoh: 338. →nomor
klasifikasi
GUM. →3 huruf dari nama pengarang
a. →1
huruf dari judul
3.1.6.2.1Jumlah
koleksi
Jumlah koleksi buku di Perpustakaan Agro Komplek
Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu berjumlah
2.029 judul dan 4.676 eksemplar.
Rekapitulasi koleksi pada perpustakaan Agro
Komplek Fakultas Pertanian berdasarkan pembagian nomor klasifikasi
No
Klasifikasi
Jenis
Koleksi
Jumlah
Judul Eksemplar
1
000
Karya Umum
114
195
2
100
Filsafat
108
163
3
200
Agama
84
93
4
300
Ilmu Sosial
182
273
5
400
Bahasa
115
598
6
500
Ilmu Murni
636
1639
7
600
Ilmu Terapan
621
1518
8
700
Kesenian dan
Olahraga
45
58
9
800
Kesusastraan
70
76
10
900
Sejarah dan
Geografi
54
63
11
jumlah
2.029
judul
4.676
Eks
Sumber data: Rekapitulasi
koleksi buku di perpustakaan Agro Komplek Fakultas 2009
3.1.6.3 Inventarisasi
Di perpustakaan
Agro Komplek Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, tahap penginventarisasian
dilakukan setelah kegiatan penentuan subyek dan nomor klasifikasi. Yaitu:
1.Memberi cap atau stempel pada
bagian-bagian buku, yaitu bagian halaman judul, halaman tengah dan halaman
belakang, bentuk cap dapat dilihat pada lembar lampiran 3
2.Memberi
cap inventaris pada bagian buku yaitu pada halaman depan. Bentuk cap ini dapat
dilihat pada lembar lampiran 3.
3.Pencatatan
nomor kedalam buku induk/ inventaris
3.1.6.4 Katalogisasi.
Di perpustakaan
Agro Komplek Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu telah melakukan pengkatalogan,
pembuatan pada awalnya menggunakan mesin Tik, namun sejak mesin Tik rusak
pembuatan kartu catalog kembali manual dengan tulisan tangan menggunakan pena
berwarna hitam. Kartu katalog yang dibuat hanya berdasarkan kartu katalog
pengarang 1. Di perpustakaan
Agro Komplek sebelum membuat kartu katalog terlebih dahulu membuat T’Slip (
Temporary-Slip). T’ Slip adalah catatan keterangan mengenai buku yang nantinya
akan ditulis pada kartu katalog yang telah digunting tadi. T’ Slip ini ditulis
dalam kertas buram, adapun keterangan yang dimuat antara lain:
1.Nomor klasifikasi ( call number )
2.Nama pengarang
3.Judul buku
4.Impresium
5.Kolasi
6.Tracing (Jejakan)
Setelah membuat kartu T slip, dilanjutkan dengan membuat
kartu katalog pembuatan ini dibuat dalam kertaskarton putih ukuran 12,5 x 7,5 cm dengan
tulisan penah.
Adapun keterangan-keterangan yang dimuat dalam kartu katalog
tersebut.
1.Mencatat nomor klasifikasi ( call number ) pada sudut kiri atas kartu kemudian di bawahnya diikuti tulisan 3 huruf
nama kedua dari pengarang pertama, dan dibawahnya lagi 1 huruf pertama dari
judul.
2.Nama Pengarang.
3. Judul,
4.Impresium, ditulis setelah tulisan judul,
nama pengarang, edisi dengan jarak 2 huruf dari tanda titik.
5.Kolasi,
6.Tracing (jejakan),
Jumlah koleksi buku yang telah dibuat kartu catalog
yaitu, 731 kartu catalog yang disusun dalam kotak catalog berdasarkan nama
pengarang buku. Adapun bentuk kartu katalog di perpustakaan Agro komplek
Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu dapat dilihat pada lembar lampiran 4.
3.1.6.5. Perlengkapan buku
Di perpustakaan
Agro Komplek Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu untuk kegiatan
perlengkapan buku telah dilaksanakan. Adapun bentuk perlengkapan buku antara
lain:
1. Pembuatan dan penempelan call
number pada punggung buku . pembuatan call
number menggunakan pena.
2.Blanko Kartu buku, dengan ukuran 12x9 cm, menggunakan kertas keras
berwarna putih, adapun keteranganketerangan antara lain:
a.Nomor klasifikasi ( call number )
b.Nama pengarang
c.Judul buku
d.Nama peminjam
e.Tanggal peminjam
f.Tanggal kembali
g.Paraf.
Bentuk kartu kartu buku dapat dilihat pada lembar lampiran
5.
3.Kantong buku, yaitu kantong yang dibuat dari kertas
buram yang berbentuk persegi dengan ukuran 10,5 x 11,5 cm. Bentuk kantong buku
dapat dilihat pada lembar lampiran
4.Dan lembar tanggal kembali terbuat dari kertas buram ukurannya hampir sebesar buku dengan memuat
keterangan nama peminjam, tanggal kembali. Bentuk blanko lembar tanggal kembali
dapat dilihat pada lembar lampiran 7
3.1.6.6 Penyusunan Buku di Rak ( shelving )
Di
Perpustakaan Agro Komplek Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu untuk kegiatan
penyusunan buku – buku dirak adalah tahap kegiatan terakhir dari kegiatan
pengolahan bahan pustaka ( buku ). Bentuk sistem penempatan koleksi bahan
pustaka (buku) yaitu sistem tetap. Dan bentuk penyusunannya berdasarkan nomor
klasifikasi (10 kelas utama / main
classes). Penyusunan dari tiap-tiap klas utama tidak berurutan / sistematis
sehingga tampak tidak beraturan.
3.2Pembahasan
3.2.1 Pengecekan Bahan
Pustaka
Pengecekan bahan pustaka adalah langkah pertama dalam pengolahan bahan pustaka (buku)
adalah memeriksa apakah sesuai dengan pesanan, apakah dalam keadaan utuh, tidak ada halaman yang hilang atau nomor
halaman berantakan, dsb. Selain itu pemeriksaan ini bertujuan yaitu pencocokan
faktur dengan buku-buku yang baru datang serta kartu pesanannya ( atau daftar
pesanan yang ada dalam file di perpustakaan).
Di perpustakaan Agro Komplek Fakultas
Pertanian dalam proses pengecekan bahan pustaka (buku) kegiatannya telah
dilakukan dengan baik hal ini dapat kita lihat dari kegiatan-kegiatan yang
dilakukan didalam pengecekan yang sistematis.
a.Mencocokan / kesesuaian judul
yang diminta dalam daftar permintaan dengan judul-judul buku yang telah
diterima, sehingga dengan adanya pencocokan judul buku dalam daftar buku
permintaan terhadap buku yang telah diterimanya maka akan terhindar dari
kekeliruan terhadap koleksi yang semestinya harus diterima.
b.Pemberian tanda contreng (√ )
yang sesuai dan tanda silang ( X ) pada judul koleksi yang tidak sesuai. Dengan
pemberian tanda ini akan terlihat jelas terhadap koleksi bahan pustaka (buku)
yang telah diperiksa.
c. Pengecekan terhadap jumlah eksemplar dari
tiap-tiap judul yang ada dalam daftar permintaan dengan jumlah eksemplar yang
terima dari tiap judul buku dengan itu akan mudah teridentifikasi dari jumlah
koleksi yang diterima.
d. Pengecekan terhadap kelayakan bahan pustaka
(buku) bentuk fisik seperti: kerusakan cover, halaman atau halaman yang hilang
dll, dilakukan agar koleksi-koleksi yang masuk diperpustakaan tersebut tetap
dalam keadaan baik dan dapat dimanfaatkan oleh pengguna.
e.Tahap terakhir yaitu, petugas
membuat surat
pemberitahuan ditujukan kepada bagian pengadaan dan dapat juga disimpan sebagai
arsip perpustakaan tersebut.
Tujuan dilakukan pengecekan ini adalah untuk mencocokkan
daftar permintaan dengan buku yang telah diterimanya. Dari tahapan kegiatan
diatas maka koleksi-koleksi yang masuk akan tetap terjaga keutuhan baik dari
segi jumlah, fisik maupun non fisik dari tiap-tiap koleksi bahan pustaka (buku)
yang masuk keperpustakaan tersebut.
3.2.1 Klasifikasi.
Klasifikasi merupakan salah
satu proses vital dalam manajemen perpustakaan yang ideal. Proses ini begitu
penting dan merupakan kunci mendasar bagi proses-proses lainnya untuk bisa
berjalan secara sistematis. Tujuan penentuan
subjek dan pemberian nomor klasifikasi adalah agar buku – buku yang
mempunyai subjek yang saling berhubungan, berdekatan atau berkaitan.
Di perpustakaan Agro Komplek
Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, dalam pengklasifikasian dilakukan
dengan penentuan subjek buku dan nomor
klasifikasi. Namun kegiatan penentuan subjek yang dilakukan belum berjalan
dengan semestinya seperti:
1.Dalam penentuan subjek, petugas hanya
mengambil satu subjek secara luas. Dalam kenyataan terdapat pengarang yang
membahas dua subjek atau lebih dalam sebuah buku. Sehingga dengan penulisan
satu subyek dan subjek tersebut yang diambil dalam artian yang lebih luas (
tidak sfesifik ) akan mendukung terjadinya penumpukan koleksi pada satu subjek
yang sama.
2.Karena petugas menentukan nomor
klasifikasi berdasarkan subjek tersebut. Akibat dari penumpukan subjek tadi
maka akan terjadi pula penumpukan dalam susunan di rak karena pemberian nomor klasifikasi sama.
3.Menentukan kepengarangan buku dilakukan
dengan melihat cover buku halaman judul, atau pada punggung buku.
4.Kemudian dari nama pengarang, petugas mengambil
tiga huruf nama kedua dari pengarang pertama dan satu huruf dari judul kemudian
dituliskan pada sudut kanan halaman judul menggunakan pensil.
Agar kegiatan pengklasifikasian yaitu penentuan
subjek dan nomor klasifikasi berjalan semestinya dan tidak terjadi penumpukan koleksi
(buku) dalam satu subjek dan nomor klasifikasi, maka dapat dilakukan dengan
cara:
1. Menganalisa
suatu bahan pustaka dalam menentukan subjek buku dapat dilakukan sebagai
berikut:
a.Judul buku kadang-kadang dengan mudah
memberikan petunjuk tentang apa isinya misalnya Matematika Moderen, pengantar
ekonomi, akan tetapi sering juga yang tidak jelas (bahkan membingungkan)
sehingga perlu diadakan pemeriksaan lebih kanjut. Buku seperti Habis gelap terbitlah terang tidak dapat
kita tentukan subjeknya begitu saja dengan tanpa meneliti buku itu untuk
memperoleh keterangan atau petunjuk lebih jelas misalnya judul tambahan, judul
seri dan melalui cara-cara yang disebutkan di bawah ini.
b.Daftar isi sebuah buku, apalagi yang cukup
terperinci biasanya merupakan petunjuk yang dapat dipercaya tentang subjek buku
itu.
c.Apabila dari daftar isi tidak jelas,
bibliografi atau sumber yang dipakai untuk menyusun buku itu dapat memberikan
petunjuk yang bermanfaat.
d.Bacalah sepintas lalu kata pengantar atau
pendahuluan buku itu yang biasanya memberikan informasi tentang sudut panjangan
penulis tentang subjeknya, ruang lingkup persoalan.
e.Apabila kempat langkah tersebut di atas
belum memadai untuk menentukan subjek buku itu, maka kita dapat membaca sebagian
teks itu untuk mencari sumber informasi mengenai subjek dari suatu buku
tersebut.
2. Pemberian
nomor klasifikasi
Didalam pemberian nomor klasifikasi
sebaiknya berdasarkan subjek yang paling spesifik dan bukan pada subjek yang
lebih luas sehingga meminimalisasikan akan terjadi penumpukan pada koleksi yang memiliki
nomor klasifikasi yang sama.
Contoh:
judul : Agribisnis
Syariah
subyek: Produksi
Industri
seharusnya subjek yang sfesifik yaitu;
Industri Pertanian
nomor klasifikasi: 338
seharusnya berdasarkan subjek yang
sfesifik tadi maka nomor klasifikasinya : 338.1
Nomor klas ( call number ) dicantumkan pada sudut kanan atas halaman judul buku
yang bersangkutan ( atau di tempat lain yang agak kosong pada halaman tersebut
) dengan tulisan pensil. Nomor klasifikasi ( Call number ) buku itulah
yang nantinya perlu di tulis pada label dan ditempelkan pada punggung buku,
sehingga kemudian akan berfungsi sebagai alat untuk menentukan tempat ataupun
urutan letak buku dalam menyimpan dan penyusunan dalam rak.
3.
Menentukan kepengarangan buku.
Pengarang ini dapat dilihat pada cover buku, halaman judul atau pada punggung buku. Petugas juga
dapat menemukan dengan melihat keterangan riwayat penulis. Lazimya penulis meletakkan
keterangan riwayat hidupnya di bagian cover
belakang.
4. Setelah
mengetahui pengarang buku, petugas cukup memgambil 3 huruf dari nama kedua
pengarang pertama dengan menggunakan huruf kapital besar.
5.Penentuan
Judul, petugas cukup melihat pada cover
buku atau halaman judul. Penulisannya 1 huruf pertama
yang diambil dari judul buku.
Dari beberapa tahapan di atas maka dapat dicontohkan secara keseluruhan
Contoh
:
Judul buku : Agribisnis
Syariah
Pengarang : E.Gumbira dan Yayuk Pratiwi.
No. Klasifikasi : 388.1
Maka dapat ditulis : 388.1
→No. klasifikasi
GUM →3 huruf dari nama pengarang
a
→ 1 huruf dari judul
3.2.2Inventarisasi
Inventarisasi
adalah pencatatan setiap bahan pustaka
yang masuk secara kronologis. Dari buku, kita dapat mengetahui berapa buku yang
telah masuk dalam jangka waktu tertentu, sumber dan harga setiap buku bila
dibeli. Di perpustakaan Agro Komplek Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu telah melaksanakan kegiatan inventarisasi sebagaimana
mestinya. Adapun kegiatan inventaris yang dilakukan antara lain:
1.Memberi cap atau stempel pada
bagian-bagian buku, yaitu bagian halaman judul, halaman tengah dan halaman
belakang. Pentingnya memberi cap atau stempel perpustakaan dan cap stempel
inventaris pada bagian-bagian buku ialah untuk memberi tanda atau ciri khusus
agar dikenal bahwa buku yang bersangkutan adalah milik perpustakaan tersebut.
Setiap buku yang akan dijadikan koleksi perpustakaan harus diberi cap atau
stempel pada bagian-bagian yang dianggap penting.
2.Pemberian cap inventaris,
3.Pencatatan
nomor kedalam buku induk/ inventaris
Pada umumnya kegiatan
penginventarisasian dilakukan setelah pengecekan namun pada proses kegiatan
penginventarisasian di perpustakaan ini dilakukan setelah tahap
pengklasifikasian. Hal ini memberikan kemudahan tersendiri dalam pengisian buku
induk/inventaris. Dimana buku inventaris yang telah memuat kolom-kolom dengan
berbagai keterangan akan terisi semua seperti kolom inventaris dan kolom nomor
klasifikasi. Atau petugas tidak perlu bekerja dua kali karena nomor klasifikasi
telah ditemukan, nomor inventaris telah ada petugas hanya memindahkan kedalam
kolom masing-masing dalam buku induk. Sebagaimana contoh betuk kolom
inventaris.
No
tgl
Judul
pengarang
Penerbit
Jumlah
No.Inv
Call Number
Bahasa
Ket
Jdl
Eks
Ind
Ing
1
19/02/09
Kewirausahaan
Geoffrey G. Meredith
Jakarta: PPM, 2002
1
9
1/FP/H/09
358.04/MER/k
ü
Sumber
: Perpustakaan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu 2009
Petunjuk
pengisian buku inventaris antara lain:
1.Mencatat nomor urut ( ke-1 ), diisi dengan
nomor urut mulai dari yang terkecil, kemudian dilanjutkan dengan nomor urut
selanjutnya. Pada saat setiap kali mencatat penerimaan buku-buku ( nomor urut
ini bukan untuk nomor urut perbuku, akan tetapi untuk nomor urut pada setiap
saat mencatat penerimaan buku-buku).
2.Kolom tanggal ( ke-2 ), diisi tanggal pada
saat mencatat buku-buku tersebut ke dalam buku induk / inventaris.
3.Kolom judul ( ke-3 ), diisi dengan judul
dari tiap buku-buku.
4.Kolom kepengarangan ( ke-4 ), diisi dengan nama pengarang dari setiap buku
yang dicatat.
5.Kolom penerbit ( ke-5 ), diisi dengan
tempat terbit, penerbit dan tahun terbit buku.
6.Kolom jumlah ( ke-6 ) pada kolom ini
dibagi menjadi dua kolom yaitu kolom jumlah judul dan kolom jumlah eksemplar.
7.Kolom nomor inventaris ( ke-7 ), diisi
dengan nomor inventaris yang telah ditentukan bagi setiap eksemplar buku.
Contoh: 1/FP/H/09
§Angka 1 adalah nomor urut inventaris
§FP adalah singkatan nama perpustakaan Agro
Komplek Fakultas Pertanian.
§H, adalah singkatan dari kata ‘Hadiah’
§09, adalah singkatan dari tahun pada waktu buku diterima.
8. Kolom call
Number ( ke-8 ), diisi dengan call
number dari tiap buku.contoh:
358.04/MER/k
§358.04 adalah nomor klasifikasi
§MER, adalah 3 huruf dari depan nama
pengarang buku
§k, adalah satu huruf dari awal judul
9.Kolom bahasa ( ke-9 ), pada
kolom ini dibagi menjadi dua kolom yaitu kolom untuk bahasa Indonesia (ind) dan kolom bahasa
inggris (ing).
10.Kolom keterangan (ke-10), diisi dengan
keterangan-keterangan lain yang tidak dapat dimasukkan kedalam salah satu kolom
tersebut di atas.
11.Sebaiknya setelah 1 halaman dobel folio
buku inventaris penuh dengan catatan kemudian pada garis terbawah perlu ditutup
dengan garis memanjang dari kiri kekanan dan dicatat jumlah daripada buku yang
telah dicatat dengan perincian.
§Jumlah buku
§Jumlah eksemplar
§Jumlah buku yang mempergunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Hal ini bertujuan memberikan kemudahan
bagi petugas pengolah didalam menelusur jumlah dari tiap-tiap koleksi buku.
3.2.4Katalogisasi
Katalogisasi merupakan daftar susunan alfabetis (atau
dengan cara lain) mengenai suatu barang, item, atau dengan barang lain dengan
tambahan informasi-informasi singkat dari bahan atau item tersebut, termasuk
ukuran, warna bahkan harga. Tujuan dari pembuatan katalog pada tiap-tiap koeksi
pada umumnya adalah untuk memberi kemudahan baik bagi pengelolah perpustakaan
maupun bagi pengguna (user) di dalam melakukan penelusuran informasi.
Proses
pengkatalogan di perpustakaan Agro Komplek Fakultas Pertanian Universitas
Begkulu telah dilakukan dengan aturan-aturan sebagaimana mestinya namun pembuatan
kartu katalog hanya berdasarkan nama pengarang yaitu pengarang satu. Sehingga
akan mempersulit bagi pengguna didalam melakukan penelusuran apabila ia tidak mengetahui
nama pengarang satu, sementara dalam katalog
terdapat Jenis-jenis kartu katalog antara lain:
1.Katalog Pengarang ( pengarang 1, pengarang dua atau
lebihnya)
2.Katalog Judul
3.Katalog Subjek
Sebaiknya dalam pembuatan kartu katalog petugas dapat
membuat kartu katalog tidak hanya katalog pengarang namun disertai pula dengan
katalog judul dan subyek. sehingga pengguna yang ingin menelusur dapat
menggunakan dari berbagai alternatif diatas. Selain itu dalam pembuatan kartu
katalog pengarang hendaknya disertai pula kepengarangan dua, tiga atau
selebihnya. Selanjutnya didalam pembuatan kartu katalog dengan tulisan tangan tidak
ada keseragaman karena bukan hanya satu orang yang menulis kartu tesebut dan
tidak semua pengguna dapat membaca dengan jelas hasil tulisan kita. Sebaiknya
penulisan kartu katalog tersebut dibuat menggunakan komputer dengan ukuran
tulisan yang sesuai. Dengan itu keseragaman tulisan dan pengguna dapat membaca
tulisan pada kartu itu dengan jelas.
Adapun tahapan penulisan keterangan pada kartu katalog
ini antara lain:
Mencatat nomor klasifikasi ( call number ) pada sudut kiri atas
kartu, dengan mulai mengetik nomor
klasifikasi pada jarak kira-kira ½ cm dari tepi kiri dan ½ cm dari tepi
atas. Kemudian di bawahnya diikuti tulisan 3 huruf nama kedua dari
pengarang pertama, dan di bawahnya lagi 1 huruf pertama dari judul.
Nama Pengarang, diktik mulai dari
indensi pertama sejajar dengan 3 huruf kependekan dari nama pengarang pada
nomor klasifikasi ( call number
) yang berjarak kira-kira 2,5 cm dari tepi kiri kartu. Penulisan nama
pengarang. Penulisan nama pengarang diutamakan dahulu nama keluarga,
barulah kemudian nama kecilnya (nama depan ). Jika pengarangnya lebih dari
satu, editor atau penterjemah, dll maka, di belakang nama pengarang dalam
tanda kurung. ( ed.) untuk editor atau (dkk) untuk pengarang yang lebih
dari satu, ( penterj. ) untuk pengarang penterjemah.
Judul, di tulis mulai dari indensi
kedua baris berikutnya, dibawah huruf ke-4 tulisan nama pengarang. Kalau
ada judul tambahan ditulis setelah judul utama diberi tanda titik-koma (;
). Apabila tulisan judul tidak cukup dalam satu baris, lanjutnya ditulis
pada baris berikutnya mulai pada indensi pertama, dst. Kemudian nama
lengkap tidak dibalik ditulis pula di belakang judul dengan tanda pemisah
( / ) dan kemudian diteruskan mengenai edisi ( jika ada ) dan diberi tanda
titik.
Impresium, ditulis setelah tulisan
judul, nama pengarang, edisi dengan jarak 2 huruf dari tanda titik.
Tulisan dimulai dengan nama kota penerbit diberitanda koma (,) kemudian
diteruskan dengan tulisan nama penerbit juga diberi tanda koma (,) dan
akhirannya tulisan tahun terbit lalu diberi tanda titik (.).
Kolasi, ditulis pada indensi kedua
baris berikutnya ( di bawah huruf ke-4) jika tidak cukup ditulis pada satu
baris, lanjutannya ditulis pada baris berikutnya mulai pada indensi
pertama.
Tracing
(jejakan), ditulis setelah kolasi mulai pada indensi pertama dengan jarak
melewati satu baris.