Read more: http://myhafiezers.blogspot.com/2012/01/membuat-background-animasi-di-blog.html#ixzz28wwUpIzr Assalamualaikum wr.wb: 10/28/12

Minggu, 28 Oktober 2012

Cerita Dihari Raya Idul Adha

Cerita DiHari Raya IduL Adha

Cerita DiHari Raya IduL Adha

-->
sapi sang pejuang,
Sore itu daku dikejutkan dengan kehadiran hewan besar, suaranyapun juga besar apa lagi matanya amat besar menandingi bola mata ku. Ohhoooo’’’’’mungkin inilah calon-calon kurban.
Selang beberapa menit, ternyata dugaan ku benar. Ada tiga ekor sapi dengan leher terikat, posisinya persis disamping kosan membuat aroma kotorannya luar biasa melengkapi sore itu. Tapi hal itu bukan jdi masalah besar buat ku, dengan kehadirannya saja cukup membuat ku terhibur walau dia tak dapat berbicara namun daku dapat menggambarkan apa yang dia rasakan. Suatu ketika diantara kami terjadi dialog – dialog kecil tapi bermakna.
sapi : hey pesek tak bosankah kau mengamati ku? Atau ada yang aneh kah pada diri ku?
Daku  : Hey jangan ngatain ku pesek, lu juga hidung pesek. Dengar ya sesama pesek gak boleh saling menindas. Ngomong-ngomong pi, kau relahkah tuk dijadikan korban? Dikau enggak sedih pa?
Sapi  : aku hidup tentunya karena ada yang maha menghidupkan, dan hingga sekarang daku sebesar ini bukan karena aku kuat makan tetapi karena aku selalu terjaga dan berdampingan denganNYA. Dan sekarang aku tidaklah sedih, bahkan malah senang karena sebentar lagi aku akan kembali padaNYA. Pada yang punya aku. Dialah Tuhan ku Alloh SWT. Begitu juga aku tak perna merasa sedih jika aku dijadikan kurban, justru daku malah bahagia karena aku adalah pilihan diantara ribuan hewan  yang terpilih menjadi kurban dijalan Alloh SWT.
Daku  :dengan tertegun, sungguh mulianya hatimu pi, sebelum kau berpisah dengan jasadmu, sebelum kau akan pergi dari dunia ini dan sebelum kau meninggalkan aku, apa yang ingin kau sampaikan?
Sapi  :tak muluk-muluk amat, aku hewan dan siap berkorban hingga korban nyawan demi di jalan Alloh dan agamaNya, masa kalah sama aku hee..eee..
Daku  : ea juga ya pi.. kok  kami kalah dengan mu? Tapi mungkinkah harus disembelih sepertimu pi?  ogaHH aHH....
Sapi  : sek peseeekkk... ya  gak mesti juga kaLLe.e.. kaya aku.  Berkorban itu  gak mesti selalu taruannya dengan nyawa, banyak kok misalnya, berkorban demi melawan hawa nafsu dalam diri, paham ga ?
Daku  : oWhhh.... itu toh, tapi jangankan korban nyawa, hawa nafsu ja masi susah tuk dilawan hiks..hiks..  eh pi ngomong-ngomong dikau ga capek ya , seharian ini kuperhatikan kok ga pake duduk?? Berdiri muluuu...
Sapi   : gi mana mau duduk, tu lihat sedniri dibawah ku  kotor sekali.
Daku  : ya... ya  gimana ga kotor, lu buang kotorannya disitu juga. Tunggu tak ambilin karpet bear kau bisa duduk dan  kita bisa ngobrol  lebih banyak sebelum kau meninggalkan daku. Hee..ee
Sapi  : gak perlu repot, tuk sementara ini aku butuh kehangatan dan bebas dari gigitan nyamuk, selama satu hari satu malam ini  aku hanya diberi makanan terus tak lebih dari itu. Bisakah pesek membantu ku?
Daku  : daku tertegun sembari berpikir, hewan  ternyata tak selalu berpikir makan makan dan makan, ada kalanya di membutuhkan kenyamanan  seperti manusia.
Baiklah pi akan kubuatkan api kecil di dekat mu, semoga kau hangat  dan merasa nyaman walau untuk semalam.
Sapi  : terimakasih peseeekkk, walau aku tak lama, tapi aku sempat merasakan kehangatan  yang kau buat . ohh.. ya sek, jikalau aku sudah tiada, mohon ambilah daging ku walau sedikit dan jangan lupa berdoa sewaktu menikmatiya, sesungguhnya aku bahagia jikalau  dagingku ini dinikmati oleh orang-orang yang selalu ingat dengan Alloh.  Satu hal lagi jangan lupa berilah lebih dari separuh daging ku ini kepada yang berhak menerima, dengan itu  aku masi bisa memberikan manfaat  bagi orang bannyak walau aku telah tiada.
 Daku  : ea pi, insyaAlloh,  kembali daku katakan, mulianya hatimu bahkan daku merasa iri dengan sifat dan hati yang kau miliki. Walau kau sebatas hewan tetapi hatimu melebihi kami. Sementara kami manusia masi ada yang berhati jauh dibawah mu.
Sapi  : maka dari itu, tak ada kata terlamabat. Dari sekarang benahlah hati mu peseekk, singgirkanlah penyakit-penyakit hati, tumbuhkanlah sifat ikhlas, dengan itu kau akan siap berjiwa korban melebihi aku di jalan Alloh SWT. Aminn..
Daku  : amiNNNnn... ya Allah
Sapi  : Kalau begitu, sekarang tutuplah jendela mu, hari dah larut malam. Terimakasih sudah menemani ku, tentunya malam ini akan menjadi kenangan yang takan kulupakan  haaooowww......!!!!
Daku  : hee...eee daku juga demikian pi,  malam ini sangat berkesan, bernmakna, merupakan teguran yang tajam buat ku sebagai manusiaa. Thanks sapiii GenDuuuTTT...dUUTTT.. jangan lupa bangunin daku ea  dengan cara mu hee...eee

pagi itu
Haooooowww   Haoowww.... beR x..x..x
Huahhh........ ku buka mata ku, astaga aku kesiangan, seketika bangkit dari tempat tidur ku menuju jendela. Tampak kerumunan orang memenuhi lapangan persis disamping kosan.  Mata ku bulat, melihat posisi keberadaan si sapi genDut sudah terbaring dengan posisi kaki diikat. Diujung leher sudah melekat satu pisau mengkilat. Seketika dengan tiga gesekan  semprotan darah pun bercucuran. Desahan suarapun terdengar, suara takbir ikut mengantarkan tiap napas hewan ini.  Batin ku, wahai sapi teman ku semalam, kau telah menepati janjimu entah berapa kali kau mengaong ngaong namun daku tak mendengar hingga suara terakhirmu memutuskan tali mimpiku hingga akupun terbangun. Sekarang aku menyaksikan kepergianmu dengan mata kepalaku sendiri. Terimakasih atas pengorbananmmu, semoga ini bisa dijadikan hikmah dan teguran buat kami manusia. amINNN..
.