Read more: http://myhafiezers.blogspot.com/2012/01/membuat-background-animasi-di-blog.html#ixzz28wwUpIzr Assalamualaikum wr.wb: 03/20/12

Selasa, 20 Maret 2012

Cerpen kW.

Cerpen kW.
Ini sekilas cerita nyata, mungkin bisa di katakan cerpen juga, karena cerita pendek. Judulnya Cerpen Kw.
Belum lepas dari ingatan.
 Barata saksi  masi berdiri kokoh.
Kita berjumpa meski hati belum yakin.
Kemudian berlanjut di pantai meski pertemuan itu sederhana. Kemudian pertemuan demi pertemuan terus berlanjut walau dipisah jarak dan waktu namun bukanlah penghalang bagi ku.
Meski tak jarang harus bermandikan  air hujan namun hati berkata bagaimanapun caranya datang hanya untuk menemui mu. kw tau bertemu dengan mu hanya hitungan menit kemudian aku kemabali lagi. Hati ku sudah legah karena tlah melihat Yjexx Xu.
Malam yang dingin, jalan yang sepi tak membuatku jerah demi bertemu dengan mu.
Kw tau pernah suatu hari aku terjatuh bersama motor yang kukendarai mungkin mata dan tubuh ku lelah setelah seharian bekerja namun hal itu sengaja tak ku beri tau pada mu dan untungnya luka-luka ku tertutupi oleh baju sehingga tak tampak oleh mu. Hal itu kulakukan dan bila kw tw pasti dirimu tak mengizini lagi tuk menemui mu.
Kw ingat saat karoke? Kw selalu menyanyikan lagu krispatih “ Tak Lengkang Oleh watu “ dan lagu ST 12 “ jangan pernah berubah  serta Terlalu.
Begitu tersentuh saat mendengar  itu.
Kw masi ingat saat melepas rasa lapar saat  setelah perjalanan kebersamaan. Kita selalu makan diwarung padang, senang terasa sat melihat begitu lahapnya kw makan tanpa tersisa.
Aku juga masi ingat saat kw dihadapkan oleh sebuah pilihan dan kw memutuskan untuk pergi dari rumah saudaramu, aku sadar kw lakukan senekat itu demi aku sndiri. Saat itu juga aku merasakan kasih sayang begitu besar dari mu.
          Setelah harus memutar otak untuk mencari tempat tinggal lain. Akhirnya kw memutuskan untuk tinggal di batu belubang. Ingin menangis jikalau membayangkan nasibmu. Aku merasa bersalah akibat sebuah pilihan dan membuatmu tersiksa.
Kw ingat saat kita sedang dalam perjalanan berdua, tiba-tiba ada orang yang memukuli mu persis di depan mataku sndiri. Sungguh perasaan ku kaget, panik, campur aduk hingga darah yang keluar dari bibirku akibat terkena pukulan itu walau kw cepat menangkis. Begitu hebat pula air mata ku bercucuran rasa kasian ku saat menyaksikan orang yang kukasihi di lukai orang. Namun tak mau aku mengingatnya kembali karena itu bukan  kesalahann kita meskipun kejadian itu membuat ku trauma, terutama saat bertemu orang bertubuh besar dan hitam. Di bennak ku orang orang yang memiliki postur tubuh demikian begitu kasar..egois..tak pandang siapa didepan jikalau hati tak suka maka kekerasan yang selalu menjadi solusi.
Kw tw taruma ku akhirnya bisa terhalang oleh rasa rinduku pada mu wlw hanya menunggu di ujung jalan hingga tampak sosok bertudung menghampiri ku tentunya itu adalah kw.
Kemudian hampir tiap minggu kita meluangkan waktu untuk bersama walau sebatas makan bersama. Pernah disuatu kali aku sengaja datang pagi-pagi ketempat mu hanya untuk melihat mu,  sungguh saat melihatmu dengan peralatan siap untuk bekerja manambang timah, batin rasanya ingin menangis  karena tak sampai hati membayangkan begitu kerasnya  pekerjaan dan perjuangan mu tak seperti aku yang bekerja tanpa mengeluarkan keringat dengan ruangan yang ber AC.
Saat mendengar tiap keluhan mu aku ikut merasakan itu.
Belum sempat melihatmu tersenyum bahagia, masalah  kembali muncul. Kw ingat tragedi dipondok yang kw tempati, masalah itu membuatmu pusing mencari tempat tinggal dimana lagi. Bayanganku kw  tak jauh bedah seperti anak yang hilang..terlantar. andai aku jadi kw mungkin aku hanya bisa mengais..putus asa. Namun kw tidaklah seperti aku. Kw menyadari bahwa kw tidak sendiri, Alloh selalu ada di dekat mu,  tanpa disangka-sangka Alloh mengirimkan teman mu menawari untuk tinggal dan bekerja sama. ALHAMDULLILLAH hati ku mendengarnya.
Namun selang 2 minggu  pindah, keadaan mu lebih menyedihkan. Aku lebih tak sanggup mendengar saat kw bilang tak ada tempat untuk tidur sementara mata mu sudah kantuk akibat kelelahan setelah seharian kerja. Aku menangis saat kw mengatakan jari tangan dan kaki mu hancur dimakan air.
Kw tw tiap kita berdua, aku selalu memperhatikan dirimu dari ujung kaki hingga rambut kusam mu. Jari behias kuku hitam mu, telapak tangan yang kasar. Telapak kaki mu yang hancur. Sungguh terpikir dihati..sambil memeluk mu  dan berkata aku tak akan membiarkan mu berjuang sedemikian keras..menghancurkan tubuh-tubuh yang tak bersalah. Aku berjanji akan  berusaha mencarikan kerja tanpa harus bergelut dengan air dan senatan matahari. Kw ingat saat dipantai tak ada lebih bahagia saat kita berdua, bersama menyaksikan bulan bintang,  lampu kapal yang berkilau dan deruaan ombak yang menyejukkan hati. Sungguh aku ingin terus menyaksikan dengan dirimu, orang yang selalu membuat ku sadar akan pentinya menghargai suatu nilai kehidupan, menghargai orang-orang yang kita cintai. Dan perjalanan yang tlah kita lewati bersama.
 Ternyata kebersamaan itu adalah terakhir kali. Karena di luar dari rencana kw memutuskan untuk kembali ke jakarta. Dengan lekasnya aku menyusulmu di batu blubang, kemudian mengantarkan ke dermaga. Kw tw rasa hati ini rasa belum puas, rasa rindu, rasa sedih ikut mengantar mu hingga tangga kapal akhirnya jabatan tangan tlah memisahkan kita.
 Tak terasa 6 bulan sudah berlalu memisahkan kita.  Namun pisahan ini tak membuat komunikasi kita terputus. Selama 6 bulan aku terus menyaksikan hidupmu diseberang sana walau sebatas HP. Kw tinggal di lampung  hampir tiga bulan, dan banyak kenangan-kenangan ikut kurasakan saat kw menceritakan kegiatan-kegiatan dikebun, saat kw harus menghubungi ku meski ditemani oleh nyamuk-nhyamuk yang tak puas.  Aku ingat saat kw harus mencari ikan,, dengan pakaian yang kw kenakan. Kerap kw katakan seperti tarzan yang hanya mengenakan kolor...lucu sekali.  Aku juga ingat saat kw memutuskan untuk tidak turun kekebun dengan alasan ingin masak, padahal waktu itu kw sempatkan untuk menghubungi ku, kita seperti kucing-kucingan akibat abank yang usil. Tak mau mendengar kita bahagaia.
Akhirnya tugas mu telah selesai di kebun, begitu bahagianya aku saat mendengar keputusan untuk kembali ke bangka. Girang tiada terkira.  Kw tw saat menjemput mu di bandara ehh...salah maksudnya di dermaga, begitu bahagianya aku..saat melihat mu ingin rasanya memeluk tapi malu banyak orang. Sehingga hanya tangan mu yang bisa ku genggam kuat.  Tak mau rasanya lepas seolah-olah banyak bahasa tersendiri dalam genggaman ini.
Malam itu juga aku memutuskan  untuk mengantarkan mu kesungailiat, untung teman-teman ku berbaik hati ikut mengantar dengan alasan aku tak sendiri saat pulang kepangkal lagi.
Begitu juga kahirnya saat harus mengantarkan mu ke rumah ibu yuliza. Tempat yang memberikan mu pekerjaan yang layak. Saat tiba dirumah ibu betapa legahnya aku saaT  melihat respon yang baik ketika menyambut kedatangan mu. Hati ku lega ALHAMDULILLAH mudah-mudahan pertemuan ini awal dari kesuksesan mu.
Seiring waktu kw pun mulai bekerja, menjalankan warnet. Aku salut pada mu kw bisa mengerti bagai mana mengoprasikan warnet tersebut dengan program-program yang ribet untuk ku. Namun mudahnya untuk mu. AKU BAHAGIA SEKALI..Terimakasih Ya ALLoh..

Tak terasa sudah berjalan 2 bulan tanpa ada hambatan.. namun tentunya dalam 2 bulan ada kejadian-kejadian lucu bagi ku. Saat kita bertengkar kecil bagi. Esoknya kita sudah baikkan kembali. Kerap juga kita menyempatkan untuk jalan bersama kw masi ingat buka, saat malam tahun baru juga, banyak hal yang selalu menjadi ingatan yang sulit untuk dilupakan.
Biasanya tiap pagi aku selalu semangat untuk memasak sarapan pagi, berharap bisa jadi bekal buat di kampus sekaligus mengantarkan serantang untuk mu dengan itu kw tak perlu bangun dengan perut yang kosong, setidaknya isi rantang ini bisa membuatmu tidak merasakan lapar.

Kabar mengejutkan.
Saat tengah malam kw mengabarkan ku untuk memutuskan kembali kejakarta,  dengan alasan orang tua mu sakit parah.  mendengar izinan mu itu rasanya sulit untuk ku terima, namun membayangkan nasib orang tua mu begitu mengharapkan kedatangan mu itu.  Akhirnya pukul lima pagi kapal mu pun tlah meninggalkan pulau bangka, bahkan tak sempat aku melihat, mengantarkan kepergian mu seperti kepulangan sebelumnya. Namun selama di kapal kita sering kpmunikasi, setidaknya rasa sedih ku sedikit terhapus karena sudah menemani mu di perjalanan.  Pikir batin ku kw pergi hanya untuk sementara kemudian kembali kepulau ini lagi dan memelukku.  2 hari tlah berlalu, aku selalu menuggu kabarmu lagi dan pada akhirnya kw mengabarin kalau kw sudah sampai kejakarta. ALHAMDULLILLAH.

Namun kabar itu hilang lagi, hati ini bertanya mungkin kw harus mengurusi orang tua mu sehingga tak sempat untuk mengabari aku disini.
Namun dugaan ku salah besar. Aku harus mendengar kabar dari orabng lain kalau kw sudah menikah.
Kw TELAH MENIKAH,  setengah tak percaya batin ku,  akhirnya aku memutuskan untuk menghubungi, berulang kali aku mencoba menghubungi namun belum juga kau menyambutnya. Rasa takut, panik, namun air mata sudah mengalir.  Kembali kuputuskan untuk menghubungi mu alhamdulillah kw menyambutnya. Denga lekas aku menanyakan kebenaran kabar itu..A’ KAU SUDAH NIKAH OUK?? Saat kw katakan KU SUDAH MENIKAH DEK, sungguh semua tubuh ku lemah tak ada tenaga,. Tangan dan bibir ku gemetar . kembali ku kuatkan kemudian aku menanyakan KAPAN KAU MENIKAH A? Kw pun menjawab dengan enteng SUDA TIGA HARI YANG LALU DEK.  Dengan lekas aku matikan hp ku, dengan spontan aku tunduk, bukan tunduk untuk bersyukur, namun tundukku YA Alloh kuatkan aku, apa salah ku, hukum apa yang KAU berikan ini, yaAlloh aku tak kuat lagi..setegah itukah orang yang selalu ku tunggui. YA Alloh.. sakitt sakitt sekali, sesak dada ku.. inikah kabar inikah kabar yang kunantikan. Ya Allohh...